Mami Yulie, Sinar Lilin Bagi Kaum Waria

Reporter

Sabtu, 23 November 2013 05:00 WIB

Yulianus Rettoblaut (Mami Yuli). TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Jakarta - Yulianus Rettoblaut adalah nama asli waria yang disapa akrab Mami Yulie, 52 tahun. Dari menjajakan diri di pinggir jalan, ia kini bermetamorfosis menjadi ketua Forum Komunikasi Waria se Indonesia, konsultan hukum, dan aktivis hak asasi manusia.

Dalam perbincangan di kantor Tempo pada Selasa 19 November 2013 lalu, Mami Yuli, begitu dia biasa disapa, mengisahkan kalau pada pada 2007 lalu ia mengikuti seleksi calon anggota Komnas HAM. Sempat lolos seleksi awal, lulusan fakultas hukum Universitas At Tahiriyah, Jakarta, ini gagal di tingkat fit and proper test di DPR.

Menurut Yulie, waria dianggap belum saatnya menjadi pejabat publik. Dorongan ingin memperjuangkan kaum waria membuat Yulie yang asal suku pedalaman Asmat, Papua, ini masuk fakultas hukum Universitas Islam At Tahiriyah di Bukit Duri, Kampung Melayu. Ia lulus dengan predikat cum laude dan wisuda pada 31 Juli 2010.

Tema skripsi yang dibuat Yulie, tentang hak kerja kelompok minoritas dan Perda DKI Jakarta. “Saya tidak pintar, tapi saya banyak bertanya pada saat kuliah dan rajin beli buku. Saya duduk paling depan,” kata Yulie kepada Tempo.

Yulie kelahiran 30 April 1961. Dia anak ketujuh dari sebelas bersaudara pasangan Petrus Rettoblaut dan Paskalina Hurulean. Ia menamatkan SMA di kabupaten Merauke dan merantau ke Jakarta pada tahun 1978. Ia kuliah di universitas swasta sampai semester IV jurusan ekonomi.

Ia mulai ketemu teman waria di kampus yang lalu mengajaknya ke Taman Lawang. “Saya lihat waria di sana seperti bidadari, dandan sangat cantik,” katanya. Kuliah Yulie berantakan dan untuk memenuhi tuntutan hidup, ia mulai menjajakan diri menjadi pekerja seks komersial.

Di Taman Lawang ia jadi tahu kalau waria cantik ada di bagian bawah, dekat Menteng. Sedangkan yang tidak cantik di sekitar jalanan dekat rel.”Saya dapat uang dari pelanggan sekitar Rp 700 – Rp 1000 rupiah. Karena saya tidak cantik maka saya tidak laku,” kata Yulie yang suka memakai anting besar ini.

Ia malah diajak menjadi tukang cuci handuk sewa pondokan untuk para pelanggan waria. “Saya mulai berpikir pindah dari Taman Lawang,” kata dia yang memiliki rambut panjang diluruskan (rebonding) ini.

Dari Taman Lawang, Yulie mangkal di taman Prapanca, Jakarta Selatan. Tapi karena ia jarang laku karena tidak cantik dan memiliki postur tubuh besar, ia diminta menjadi tukang pukul atau keamanan di sana bila ada waria yang diperlakukan tidak baik dan dilecehkan. Ia pernah dikeroyok 34 orang karena membela waria.

Yulie mulai membuka salon kecil-kecilan dari uang menjadi tukang pukul.”Sudah bisa kos rumah seharga Rp 35 ribu dari hasil jadi preman dapat Rp 17 ribu per bulan,” katanya. (Baca : Ada Waria Idol di Pantura Jawa Tengah)

Pada 1996, Yulie mendapat pencerahan. Ia memilih aktif dalam kegiatan gereja di Cilandak. 'Saya ingin memberi nilai pada kehidupan saya dan kata Romo yang menasehati, saya harus jadi lilin bagi teman waria lainnya,” kata Yulie yang membuka rumah singgah bagi para waria lansia untuk mandiri mencari uang dengan cara berjualan.

Yulie juga mengambil sertifikasi pengacara di Peradi demi membela hak-hak kaum waria. Konstruksi sosial masyarakat melihat kaum waria selalu identik dengan dunia pelacuran dan prostitusi. Dan Yulie ingin mengubah itu dengan caranya.

EVIETA FADJAR


BeritaTerpopuler
Bahaya Layar Sentuh buat Anak
Whulandary Herman Tetap Pede Punya Bekas Luka
A
lasan Konsumen Menyukai Barang Obral



Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

13 menit lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2025: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

14 menit lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2025: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

14 menit lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

17 menit lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

24 menit lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

27 menit lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

28 menit lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

31 menit lalu

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

32 menit lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

36 menit lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Irak vs Indonesia, Justin Hubner Jadi Kapten Gantikan Rizky Ridho

Justin Hubner ditunjuk Shin Tae-yong menjadi kapten dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya