Inilah Sosok Bos BUMN Termuda  

Reporter

Editor

Heru Triyono

Jumat, 29 November 2013 22:10 WIB

Penunjukan ini membuat Lailly memegang rekor CEO termuda perusahaan BUMN di umurnya yang ke-28. Alasan Dahlan memilih Lalily tak terlepas dari kepintarannya dalam bidang akademik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Senja mulai beranjak gelap. Lantai 12 kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara berangsur lengang. Di kubikelnya yang kecil, Laily Prihatiningtyas masih berkutat menyusun kajian strategi manajemen perubahan. Ia adalah salah satu anggota Tim Reformasi Birokrasi (RB) BUMN. "Maklum, pegawai negeri juga kejar tayang, nih," kata Tyas—panggilannya—kepada Tempo, Selasa sore lalu.

Pada 22 Desember mendatang, usia Tyas baru 28 tahun, tapi ia sudah dipilih oleh Menteri Dahlan Iskan menjadi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Saat ini dia masih menjabat Kepala Penyajian Informasi Divisi Riset dan Informasi Kementerian BUMN.

Predikat calon bos membuat hidupnya berubah. Saat menaiki elevator, beberapa kolega menggoda dengan memanggilnya “Ibu Dirut”. Yang paling “mengganggu”, ratusan telepon dan pesan pendek dari wartawan dan teman yang memberi tahniah. “Padahal baru fit and proper test,” katanya tersenyum.

Tyas hanyalah gadis muda biasa saat masuk ke Kementerian BUMN pada 2007. Berasal dari Jombang, Jawa Timur, ia dicap tomboi saat kecil karena kerap bermain layang-layang. Tumbuh dalam suasana sederhana, dandanannya sejak remaja sampai kini tak berubah: berkerudung, celana bahan, dan tanpa gincu di bibir.

Ada kisah di balik pemberian nama Prihatiningtyas. Ketika lahir, ayahnya, Abdul Rohman, tidak ada di samping ibunya. Ayahnya yang seorang guru sedang berdinas di Madura dan tidak memiliki uang untuk pulang. Sang ayah bahkan baru kembali ke rumah saat usianya menginjak 4 tahun. Adapun Laily dalam bahasa Arab berarti malam, atau mutiara dalam bahasa Persia.

Berbagai kenangan pahit justru membuatnya berdiri tegak melawan setiap tantangan. Tyas melakukan banyak hal sendiri dan tidak pernah bergantung pada orang lain. Ia selalu menjadi bos bagi dirinya sendiri. "Yang penting, semua dilakukan bukan dengan sepenuh hati, tapi sebaik mungkin," kata lulusan akuntansi keuangan Tilburg University, Belanda, ini.

Tyas akan berada di depan komputer sampai pagi untuk menyelesaikan tugas. Terkadang, dia membawa pulang pekerjaan ke apartemennya di kawasan Rawasari, Jakarta. Sebelumnya, dia kos di daerah Kwitang. Cuma memejamkan mata beberapa jam, dia sigap bekerja kembali esok pagi.

Untuk menghilangkan rasa jenuh, Tyas mendaki gunung. Hobi ini ia geluti sejak empat tahun belakangan. Tiga pekan lalu, ia baru saja dari Lombok, mendaki Gunung Rinjani. Baginya, mendaki adalah bentuk relaksasi. Meski kegiatan ini menuntut kekuatan fisik, justru menjauhkannya dari rasa bosan. "Alam menghilangkan stres dari besarnya tanggung jawab pada pekerjaan sehari-hari," katanya.

Mendaki gunung juga dia nilai bagus untuk melatih kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kerja kelompok. Di atas gunung, ia bisa mengenal diri sendiri dan sifat asli para sahabatnya. Di situ, ia sadar bahwa setiap orang memiliki batasan dan butuh bantuan orang lain.

Kini, Tyas hanya memimpin empat anak buah. Namun, ketika menjadi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko nanti, ia akan memimpin sekitar 600 karyawan, termasuk pekerja alih daya. Secara jujur, ia terkejut saat mendapat informasi akan memimpin orang sebanyak itu. Tapi dia percaya bisa menginspirasi orang untuk bekerja. “Kepemimpinan harus bisa menggerakkan orang lain untuk bertindak," kata pengagum berat Sri Mulyani ini.

Sejumlah prestasi telah dia catat di Kementerian BUMN. Salah satunya adalah menjadi pejabat eselon IV termuda di usia 26 tahun. Ia juga merangkap Sekretaris Dewan Komisaris PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) BUMN. Dengan posisi itu, ia selalu mengikuti rapat pimpinan dan bersentuhan langsung dengan para pengambil keputusan.

Pengalaman selama tujuh tahun di BUMN telah mengajarkannya untuk tidak memusingkan hal kecil yang tidak penting. Ia berfokus pada hal yang penting saja: keluarga, pekerjaan, teman, dan kesehatan. Sepertinya ia melewatkan satu hal: pasangan hidup. "Mungkin saya masih terlalu muda untuk berpikir tentang itu," katanya sambil tertawa terbahak.




Heru Triyono

Berita terkait

Profil Wiko Migantoro yang Diangkat Erick Thohir jadi Wakil Dirut Pertamina

1 Februari 2024

Profil Wiko Migantoro yang Diangkat Erick Thohir jadi Wakil Dirut Pertamina

Wiko Migantoro resmi diangkat sebagai salah satu direksi baru PT Pertamina (Persero) pada Rabu, 31 Januari 2024. Seperti apa profilnya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Susunan Direksi dan Komisaris PGN, Arief Setiawan Handoko Ditunjuk jadi Dirut

31 Mei 2023

Erick Thohir Rombak Susunan Direksi dan Komisaris PGN, Arief Setiawan Handoko Ditunjuk jadi Dirut

Erick Thohir menunjuk Arief Setiawan Handoko sebagai direktur utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. atau PGN, menggantikan M Haryo Yunianto.

Baca Selengkapnya

Komisaris dan Direksi BSI Dirombak Usai Serangan Siber, Ini Deretan Perintah Erick Thohir

22 Mei 2023

Komisaris dan Direksi BSI Dirombak Usai Serangan Siber, Ini Deretan Perintah Erick Thohir

Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris BSI usai serangan siber yang membuat bank pelat merah itu tersebut terganggu pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris BNI, Ini Susunan Terbarunya

31 Agustus 2022

Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris BNI, Ini Susunan Terbarunya

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir merombak susunan direksi dan komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda: Kehilangan Dua Orang Direksi Sebuah Pukulan yang Berat, namun...

15 Agustus 2021

Bos Garuda: Kehilangan Dua Orang Direksi Sebuah Pukulan yang Berat, namun...

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan lebih jauh soal perombakan jajaran komisaris dan direksi perusahaan penerbangan itu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Geser Posisi Bos Pertamina Jadi Direktur Utama PGN

4 Mei 2021

Erick Thohir Geser Posisi Bos Pertamina Jadi Direktur Utama PGN

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Muhammad Haryo Yunianto menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Hutama Karya, 2 Direktur Diganti

27 Februari 2021

Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Hutama Karya, 2 Direktur Diganti

Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi PT Hutama Karya (Persero). Siapa saja direktur yang diganti?

Baca Selengkapnya

Angkat Dirut Baru, Erick Thohir Ganti Direksi Pelindo III

19 Juni 2020

Angkat Dirut Baru, Erick Thohir Ganti Direksi Pelindo III

Erick Thohir kembali merombak perusahaan BUMN, kali ini Pelindo III.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Tunjuk Rully Setiawan Jadi Corsec Baru

6 Maret 2020

Bank Mandiri Tunjuk Rully Setiawan Jadi Corsec Baru

Rully Setiawan menggantikan posisi Rohan Hafas yang dipromosikan menjadi Senior Executive Vice President (SEVP) Corporate Relation Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Tunjuk Loto Srinaita Ginting Jadi Komut Pegadaian

28 Februari 2020

Erick Thohir Tunjuk Loto Srinaita Ginting Jadi Komut Pegadaian

Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran Komisaris dan Direksi PT Pegadaian (Persero).

Baca Selengkapnya