Seorang pekerja sedang membersihkan tepi jalan yang tertutup salju di Muskegon Heights, Michigan, (8/1). Sebagian wilayah Amerika Serikat mengalami musim dingin yang sangat ekstrem. AP/The Muskegon Chronicle, Ken Stevens
TEMPO.CO, Washington – Fenomena polar vortex atau babi kutub yang melanda sebagian besar wilayah Amerika tidak hanya membuat jutaan warga AS dihantui dingin yang mematikan, tetapi juga bahaya dari keracunan karbon monoksida sebagai dampak dari dingin tersebut.
Untuk menghalau suhu dingin yang menggigit tulang, tentunya seseorang akan lebih banyak menggunakan tungku api atau menyalakan penghangat, baik di kendaraan, di kantor, maupun di rumah. Dengan begitu, tubuh akan mampu bertahan menghadapi babi kutub yang melanda AS sejak Minggu, 5 Januari 2014, itu.
Namun, hal itu justru membuat warga AS berisiko keracunan karbon monoksida. Hal ini sempat terjadi pada tahun lalu. Seperti dilaporkan Atlanta Journal, seorang ayah berusia 40 tahun dan anaknya yang berusia 11 tahun meninggal lantaran keracunan karbon monoksida yang disebabkan oleh gas buang dari generator yang digunakan untuk memanaskan ruang bawah tanah rumah mereka.
Menurut sebuah laporan dari Komisi Keamanan Produk Konsumen, generator pemanas lebih sering menjadi pemicu keracunan karbon monoksida dibandingkan dengan kematian non-api lainnya antara tahun 1999 hingga 2012. Jumlah ini mencapai 800 dari 931 kasus, atau sekitar 85 persen.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
24 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.