Vitamin D Mendorong Kekuatan Otot Anak  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 03:13 WIB

Ilustrasi bayi. ANTARA/Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, London - Level vitamin D yang lebih tinggi pada ibu yang hamil ada hubungannya dengan perkembangan otot yang lebih baik pada anak-anak. Studi terhadap 678 orang yang dipublikasikan di Endocrine Research menunjukkan bahwa level vitamin D di perut ibu ada hubungannya dengan kemampuan menggenggam saat anak berusia empat tahun.

Tim dari University of Southampton mengatakan peningkatan kemampuan otot ini bisa bertahan sepanjang hidup. Percobaan-percobaan tersebut dilakukan untuk melihat efektivitas penggunaan suplemen pada wanita hamil.

Kebanyakan vitamin D diproduksi oleh kulit saat terpapar sinar matahari, sementara suplemen diberikan selama kehamilan. Beberapa dokter mempunyai perhatian yang sama mengenai kekurangan vitamin D karena orang semakin peduli dengan sinar matahari dan mengaitkan hal tersebut dengan beberapa masalah kesehatan.

Seperti diberitakan situs BBC edisi 3 Januari 2014, tim dari University of Southampton menginvestigasi dampak dari vitamin pada kehamilan. Contoh darah diambil ketika kehamilan berusia 34 minggu dan membandingkan level vitamin D dengan kemampuan anak-anak dalam menggenggam peralatan di tangan saat anak tersebut berusia empat tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mempunyai level vitamin D tinggi pada trisemester ketiga lebih cenderung untuk mempunyai anak dengan kekuatan otot yang lebih baik. "Ada beberapa bukti bahwa jaringan otot cepat akan turun saat kekurangan vitamin D dan Anda kemungkinan mempunyai lebih banyak lemak di otot," ujar Dr Nicholas Harvey. "Jika ada kekurangan di utero, maka akhirnya jumlah jaringan otot cepat ini menjadi kurang."

Saat ini tim peneliti di Southampton telah melakukan penelitian terhadap 1.200 ibu hamil yang diberi dosis suplemen vitamin D lebih tinggi untuk menganalisis dampaknya baik pada kekuatan tulang maupun kekuatan otot.

Dr Harvey mengatakan bahwa kemungkinan ada manfaat jangka panjang dari meningkatnya kekuatan otot. "Hal ini mencapai puncaknya saat berusia remaja sebelum kemudian menurun lagi di usia yang lebih tua dan rendahnya kekuatan mencengkeram pada orang dewasa ada hubungannya dengan kesehatan yang buruk yang menyebabkan diabetes, mudah jatuh dan patah tulang."

Sementara Prof Cyrus Cooper dari Medical Research Council Lifecourse Epidemiology Unit mengatakan, "Riset ini bisa membantu kita untuk mendesain intervensi yang bertujuan untuk mengoptimalkan komposisi tubuh pada masa kanak-kanak dan di kemudian hari saat dewasa, sekaligus mengingkatkan kesehatan generasi mendatang."

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Di Jepang Juga Ada Fenomena 'Cabe-cabean'

Kegiatan Rutin Harian Pengaruhi Kualitas Tidur

Bagaimana Cuaca Dingin Membunuh Manusia?

Inilah Alasan Umum Pasangan Bercerai

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya