TEMPO.CO, New York - Pria cenderung lebih pelupa daripada wanita. Pesan ini datang dari hasil penelitian di Norwegia yang menyatakan bahwa memori pria tidak mampu mengingat hal-hal yang mereka inginkan sekalipun, terutama jika dibandingkan dengan para wanita.
Namun hasil riset yang dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnal BMC Psychology tidak secara definitif mengungkapkan hal tersebut karena tidak mengetes kemampuan daya ingat (memori). Riset ini, situs Health Day edisi Ahad, 26 Januari 2014, mengungkapkan, mendasarkan kesimpulannya atas jawaban yang diajukan berkenaan dengan memori.
"Tidak mengherankan melihat kenyataan bahwa pria lebih mudah lupa ketimbang wanita. Hal ini sudah diketahui sebelumnya," ujar Jostein Holmen, profesor di Norwegian University of Science and Technology, di Trondheim. "Yang mengejutkan adalah pria menjadi pelupa baik saat berusia 30 tahun maupun 60 tahun. Hasilnya sangat jelas." (Baca: Benarkah Pria Lebih Pelupa?)
Para ilmuwan mencapai kesimpulan mereka setelah mewawancarai 48 ribu partisipan mengenai kemampuan mereka mengingat sesuatu. Daya ingat pria dilaporkan lebih parah dibandingkan wanita.
"Kita telah banyak berspekulasi mengenai penyebab pria lebih banyak mengalami masalah dengan daya ingat dibandingkan wanita, tetapi belum bisa menemukan alasannya," kata Holmen. Ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Holmen dan timnya menemukan bahwa masalah memori tidak bertambah seiring berjalannya waktu pada pria dan wanita, meskipun kemampuan mereka untuk mengingat sesuatu mengalami penurunan saat partisipan berusia 60-an.
Para ilmuwan mengungkapkan mereka yang cemas, depresi, atau mempunyai pendidikan yang lebih rendah cenderung menjadi pelupa. Setidaknya hal itu ditentukan berdasarkan kemampuan para pria mengingat kembali segala hal yang berkaitan dengan masa lalu.
HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI
Berita Terpopuler
Agnes Monica Tampil Seksi di Grammy Award 2014
Ketika Wisatawan Bertanya Kemana Sang Ratu?
Belajar Gerakan Antirokok dari Brasil
Merayakan 'Hoki' Imlek dengan Batik
Berita terkait
Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik
16 Januari 2019
Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut
21 November 2018
Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.
Baca SelengkapnyaOtak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya
8 November 2018
Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.
Baca SelengkapnyaBakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli
27 Desember 2017
Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak
Baca Selengkapnya10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi
15 Desember 2017
Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.
Baca SelengkapnyaDijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini
12 Desember 2017
Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.
Baca SelengkapnyaIni Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan
9 Desember 2017
Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.
Baca SelengkapnyaPikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya
9 November 2017
Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?
Baca SelengkapnyaPenciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya
24 Oktober 2017
Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya
11 Oktober 2017
Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.
Baca Selengkapnya