TEMPO.CO, Washington – Satu dari 68 anak di Amerika Serikat menderita autisme. Menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Kamis, 27 Maret 2014, jumlah ini meningkat hampir 30 persen dari jumlah yang dirilis pada 2012 lalu.
“Proporsi anak dengan autisme dan IQ yang lebih tinggi meningkat,” kata CDC, seperti dikutip dari USA Today. Sebelumnya tercatat dari 88 anak di Amerika, hanya satu yang menderita autisme. Temuan ini didasarkan pada diagnosis terhadap anak berusia 8 tahun di 11 lokasi di Amerika.
Data menunjukkan autisme lima kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Di Negeri Paman Sam ini, 1 dari 42 anak laki-laki didiagnosis menderita autisme, berbanding dengan 1 dari 189 anak perempuan.
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang tidak diketahui penyebab dan tidak diketahui pula penyembuhannya. Hal ini dapat memengaruhi siapa saja dari berbagai ras. Penelitian terbaru menunjukkan gangguan ini dapat berasal dari rahim dan dapat dikaitkan dengan kerusakan yang timbul selama pertumbuhan otak prenatal. (Baca: Penderita Lupus Berisiko Lahirkan Anak Autis).
Laporan ini membuat CDC terus menggencarkan program pengendalian autisme, berupa deteksi dini, penelitian lebih lanjut, dan investasi dalam bidang tersebut. (Baca: Autisme Bisa Diprediksi Sejak dalam Kandungan)
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.