Keramik dari Motif Batik Parang

Reporter

Sabtu, 19 April 2014 16:41 WIB

Kain batik motif Parang. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan untuk mendesain rumah menjadi gaya hidup yang diminati masyarakat urban di Ibu Kota. Tak percaya? Datanglah ke Jakarta Convention Center, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, yang berlangsung Kamis-Minggu, 17-20 April 2014.

Dalam acara pameran keramik, desain interior dan kebutuhan peralatan rumah 2014, banyak diminati dan dikunjungi pasangan suami-istri muda serta para single atau lajang yang ingin menata rumah atau apartemennya.

"Mencari inspirasi, ada rencana akan mengubah penataan apartemen saya. Pingin yang gayanya seni tapi klasik dan asyik buat tempat tinggal menghabiskan waktu setelah penat bekerja. Apalagi saya lajang dan tinggal sendiri di Jakarta, maklum perantau, semua keluarga di Medan," kata Alma, jurnalis sebuah stasiun televisi yang mengunjungi acara pameran ini.

Alma tertarik mengunjungi sten Centro Keramik Batu Alam. Di sten ini, ia sibuk memilih keramik dengan alami nan klasik yang akan digunakan untuk mengganti desain dinding apartemennya. "Lihat ini saya suka keramik bermotif batik parang Yogya dan keramik berkode Armani yang akan saya pilih untuk mendandani ruang tamu dan ruang tidur," kata Alma, 38 tahun.

Memang di tempat ini menampilkan kreasi baru dengan meluncurkan keramik bermotif batik parang dari Yogyakarta. Keramik ini apabila dipegang akan terasa jelas tekstur dari setiap garis motif batik tersebut.

Menurut Jusmery Chandra, Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya dan pengelola Centro Keramik, mengatakan, "Kami memang memerlukan waktu sekitar setahun untuk mengadakan riset keramik hingga melahirkan dengan motif batik parang," ujarnya pada Kamis, 17 April 2014.

Jusmery menerangkan pada motif batik ternyata cukup mendapat sambutan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Dalam acara pameran ini, pengunjung yang datang ke stennya juga berlimpah. (Baca: Keramik Vietnam Ancam Produk Lokal)

"Mungkin karena motifnya menarik, batik keramik tampak seperti lebih nyata, berpola, timbul (emboss), dan terkesan ekslusif. Kalau untuk pasangan muda atau para lajang masa kini yang mendambakan suasana nyeni, klasik dan tetap ngegaya, pilihannya ya keramik batik parang," kata dia.

Dijelaskan Jusmery dalam proses pembuatan motif batik keramik ini, memang menggunakan pembatik terkenal untuk membuat motif ini. "Dan pilihannya batik parang yang dianggap motifnya memiliki fislosofi sebagai simbol ketajaman berpikir, keberanian, dan jiwa pemimpin."

Namun, dalam tradisi Jawa atau Yogyakarta motif parang termasuk ragam hias larangan yang artinya hanya raja dan kerabatnya yang diizinkan memakai motif ini. Selain itu, kata Jusmery, motif batik parang juga menyimbolkan status sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan.

"Ada parang barong yang merupakan paling besar dengan ukuran di atas 20 sentimeter untuk besarnya garis putih. Kami juga membuat keramik motif ini. Karena kami percaya meski orang Indonesia modern, tetap menyukai sesuatu yang klasik, nyeni, dan unik."

Jusmery mengatakan ke depannya mungkin semua motif batik yang ada di berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan dalam keramik. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan penelitian untuk mengembangkan dan menciptakan keramik bermotif batik dari daerah lain. "Akan dibuat secara bertahap, karena kami ingin menyajikan keramik dalam sentuhan gaya hidup dan kebudayaan Indonesia seperti batik."

Dia mengatakan untuk ukuran batik keramik 30 x 60 sentimeter. Dan untuk motif batik parang ini dominan berwarna cokelat dan krem, serta ada garis putih. “Tapi kami juga mengeluarkan warna lain, jadi satu motif ada tiga hingga empat warna yang kami siapkan,” kata dia.

Jusmery menjelaskan pemakaian atau penggunaan keramik motif batik parang bisa dipasang sebagai lantai, di dinding ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, di kafe, ruang makan, atau dinding kamar mandi.

Dan wanita berkulit putih dan berambut panjang ini mengatakan daya tahan untuk keramik motif ini bisa tahan hingga 15 tahun. "Yang menarik, selain efisien, hemat, kalau kotor tinggal dilap dengan kain setengah basah. Enggak perlu perawatan khusus yang susah, sangat sederhana," katanya.

Selain keramik bermotif batik parang juga ada pilihan lain seperti keramik Armani, Bottega, dan Dior yang merupakan maestro dan jenis pertama yang menjadi andalan karena memakai nama fashion branded dunia. "Kami anggap keramik sebagai gaya hidup jadi mesti dikaitkan dengan dunia mode, kebudayaan, dan inspirasi yang cantik."

HADRIANI P.

Berita Terpopuler
Jakarta Kota Standar Hidup Mahal
Perbedaan Susu Kedelai untuk Balita dan Dewasa
Daftar Zat Makanan Pemicu Alergi
Survei Membuktikan Jakarta Serba Mahal

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya