Memanjakan Lidah yang Naik Kelas  

Reporter

Minggu, 4 Mei 2014 16:49 WIB

Menu Kue di Restoran Colette & Lola di jalan Senopati, Jakarta (12/3). TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Dine out semakin digemari orang kota. Bukan hanya karena kemacetan, melainkan juga lantaran ada penghargaan kepada makanan yang dipresentasikan dengan baik.

Sulit untuk mencari kursi kosong di Fitzroy Gastrobar di Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, suatu malam dua pekan lalu. Hampir semua meja terisi atau sudah ada yang memesan. Tua, muda, pekerja kantoran, hingga mahasiswa tampak larut dalam percakapan masing-masing di berbagai sudut gastrobar bergaya bohemian-eclectic itu.

Tak jauh dari sana, masih di Kebayoran Baru, pemandangan serupa juga terjadi di Colette & Lola. Semenjak sore, pengunjung sudah bolak-balik memesan berbagai sponge cake. Bentuk dan rasanya manis. Ada yang mirip dengan panda, hingga menyerupai tokoh film kartun Monster Inc. Selain membawa pulang kue-kue lucu itu, banyak pasangan yang memilih untuk duduk-duduk sambil mengobrol di patisserie bergaya Prancis itu.

Restoran, bistrobar, patisserie, bahkan gastrobar seperti Fitzroy ataupun Colette belakangan memang tumbuh bak jamur di musim hujan. Qraved.com, melalui riset yang dituangkan dalam Jakarta Dine Index, mencatat adanya pertumbuhan 250 persen pada jumlah restoran menengah hingga kelas atas di Jakarta dalam lima tahun terakhir. “Itu belum termasuk warung atau restoran sederhana yang tidak kami sertakan dalam survei kami,” ujar pendiri sekaligus CEO Qraved.com, Steven Kim, kepada Tempo di kantornya.(Baca :Aplikasi Pencarian Isikota Meluncur di Versi Web)

Qraved.com merupakan situs reservasi restoran yang diluncurkan pada akhir 2013, namun sudah menggelar risetnya sejak 2012. Pada 21 April lalu hingga 18 Mei mendatang, Qraved.com menggelar festival restoran Eat Jakarta. Kim mengklaim Eat Jakarta sebagai festival restoran pertama di Indonesia. “Ini bukan festival kuliner di mana semua penjual makanan berkumpul,” kata Steven. Festival semacam ini sebelumnya sudah lazim digelar di kota-kota besar dunia. Di antaranya New York Restoran Week dan London Restaurant Festival, yang rutin menggelar festival seperti itu saban tahun.

Pada saat yang hampir bersamaan—mulai 8 Mei hingga 1 Juni—digelar Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tahun ini JFFF digelar untuk yang ke-11 kalinya. Kemarin juga digelar Festival Jajanan Bango di area parkir timur Senayan, Jakarta. Berbeda dengan Eat Jakarta, kedua festival makanan ini mengumpulkan gerai makan dalam satu tempat.

Meningkatnya jumlah restoran dan kerapnya festival kuliner digelar menunjukkan bahwa bisnis makanan di Jakarta amat gurih. Menurut Kim, hal ini adalah konsekuensi logis dari membaiknya ekonomi. “Selain itu, ada pula persentase peningkatan bujet para pekerja untuk dine out,” ujar pria asal Korea Selatan ini.(Baca : Orang Indonesia Habiskan Rp 17 Triliun Buat Jajan)

Jumlah uang yang dihabiskan oleh para pekerja kantoran—misalnya tingkat pekerja baru—untuk dine out bertambah dari hanya 10 persen dari total gaji yang mereka terima menjadi 50 persen. “Berdasarkan survei kami, rata-rata pekerja entry level menghabiskan uang senilai Rp 150-200 ribu untuk sekali makan di luar,” kata Kim. Frekuensi untuk dine out di kalangan pekerja kantoran pun minimal satu pekan sekali. “Tapi itu semua tentu tergantung motif pribadi dan kemampuan keuangan masing-masing pekerja, yang tentu tidak diperhitungkan dalam survei.”

Yuswohady, konsultan dan managing partner di lembaga riset pemasaran Inventure, memiliki angka yang sedikit berbeda. "Menurut riset kami, pada awal 2013 (Indonesia Middle-Class Consumer Report 2013: Uncovering the Aspirations, Values, and Behaviors), responden di Jakarta memiliki pengeluaran dine out rata-rata 7,1 persen dari total pengeluaran per bulannya," ujarnya. Agak berbeda dengan hasil riset Kim, karena responden Yuswohady kebanyakan memiliki penghasilan lebih besar, lantaran mereka bukan pekerja pada entry level.



HADRIANI P | QARIS TAJUDIN| SUBKHAN | KURNIAWAN




Berita Terpopuler
Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan
Gerakan Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia
Memberi Kesempatan Anak Autis Berkarya dan Bekerja
Berbagai Manfaat Keju Bagi Tubuh

Berita terkait

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

10 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

11 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

12 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

14 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

24 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

26 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

29 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

30 hari lalu

5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.

Baca Selengkapnya