Sajian Kuliner Indonesia Bersaing dengan Eropa dan Cina
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Minggu, 4 Mei 2014 17:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - "Restoran Eropa menjadi favorit saya. Sebab, selalu ada kejutan baru, dan cara penyajiannya inovatif dan kreatif," kata Christina Setyowati, yang bekerja di Bank ANZ. Untuk menyantap menu Indonesia, Christina memilih makan di warung biasa. "Hanya kalau ada tamu khusus saya mengajak mereka bersantap di restoran makanan Indonesia, seperti Kembang Goela, Bunga Rampai, dan Harum Manis," ujarm dia.
Shanti Serad, pendiri dan Ketua ACMI (Aku Cinta Masakan Indonesia), menilai laju pertumbuhan restoran Indonesia kelas menengah-atas memang tidak secepat restoran masakan Eropa. Tapi, ia melihat sudah mulai banyak restoran Indonesia yang juga punya perhatian terhadap presentasi makanan. "Mulai muncul. Dulu memang yang muncul kebanyakan restoran masakan Jawa. Tapi belakangan juga ada restoran Padang, seperti Marko di Kasablanka dan Taraso di Sudirman."
Shanti berharap ada eksplorasi lebih luas terhadap makanan Indonesia. "Ada banyak makanan enak dan unik dari Sabang sampai Merauke, tapi yang ada restorannya itu-itu saja. Menurut saya, bisnis restoran Indonesia memiliki peluang yang besar, karena makin banyak orang yang fanatik makan di restoran masakan Indonesia tertentu." (Baca: Farah Quinn Luncurkan Aplikasi Kuliner OpenSnap )
Hal unik lainnya, orang Jakarta suka sekali mencoba tempat makan terbaru. “Biasanya, kecenderungan booking di tempat makan yang baru buka cenderung lebih tinggi. Saat ada tempat lain yang baru buka lagi, tempat yang sebelumnya ramai, reservasinya menjadi stagnan,” kata Kim. Dia mencontohkan Three Buns, restoran burger yang baru dibuka dan dekat dengan kawasan SCBD. “Reservasinya cenderung lebih tinggi dibanding tempat lainnya,” kata dia.
Kim mengatakan bisnis kuliner di Jakarta mungkin masih bakal meningkat. Dia menyebut kantong-kantong sajian kuliner, seperti Senopati, Kemang, Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, dan Kebayoran Baru, akan terus ditumbuhi tempat makan. “Apalagi kalau permasalahan kemacetan bisa dipecahkan,” kata dia.
HADRIANI P | QARIS TAJUDIN| SUBKHAN | KURNIAWAN
Berita Terpopuler
Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan
Gerakan Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia
Memberi Kesempatan Anak Autis Berkarya dan Bekerja
Berbagai Manfaat Keju bagi Tubuh