Seorang pedagang menggelar buah naga dagangannya, di Desa Rombasan, Pragaan, Sumenep, Madura, Jatim, Minggu (22/1). ANTARA/Saiful Bahri
TEMPO.CO, Yogyakarta – Kolesterol telah menjadi musuh besar manusia di tengah maraknya makanan tak sehat dan pola hidup tak seimbang. Namun kelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta telah menemukan formula sehat dan sederhana untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh kita yang berasal dari yoghurt kulit buah naga.
“Kulit buah naga mengandung antosianin yang merupakan salah satu antioksidan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol,” kata Meta Luwitasari, ketua tim mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, kepada Antara, Sabtu, 7 Juni 2014.
Sebelum dibuat jadi yoghurt, kulit buah naga harus dibersihkan dari kotoran dan sisiknya yang berwarna hijau. Selanjutnya, kulit buah naga dipotong-potong agar lebih mudah dihaluskan dengan blender.
Untuk mendapatkan sarinya, kata Meta, 500 gram kulit buah naga dicampur terlebih dahulu dengan 500 mililiter air dan disaring. Sari kulit buah naga ini kemudian dimasak bersama susu dan 250 gram gula pasir. Dengan api kecil, adonan ini terus diaduk agar tidak menggumpal.
Proses selanjutnya seperti halnya membuat yoghurt pada umumnya. Adonan dicampur susu bubuk dan bibit yoghurt hingga kemudian diinkubasi sekitar 24 jam dengan menggunakan kotak styrofoam.
Lewat penelitian ini, para mahasiswa UNY telah membuktikan bahwa buah naga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, bahkan kulitnya sekalipun.
“Namun sayang, belum banyak yang tahu manfaat yang ada di dalam kulitnya sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal,” tutur Meta.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
