TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil terkadang takut mengkonsumi ikan karena khawatir kandungan merkuri pada ikan dapat menyebabkan anak jadi hiperaktif. Namun, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat justru merekomendasikan ibu hamil, wanita menyusui, dan anak-anak agar lebih banyak mengkonsumsi ikan, tentu yang rendah merkuri. (Baca: Konsumsi Ikan oleh Bayi Kurangi Risiko Asma?)
"Selama bertahun-tahun, banyak wanita yang membatasi konsumsi ikan selama kehamilan. Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa membatasi dan menghapus konsumsi ikan selama kehamilan justru akan membuat anak kehilangan nutrisi," kata Kepala FDA Stephen Ostroff dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan TIMES, Selasa, 10 Juni 2014.
Kurangnya nutrisi justru bisa berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anak serta kesehatan secara umum.
FDA menyarankan wanita dan anak-anak mengkonsumsi setidaknya 8 hingga 12 ons ikan rendah merkuri, seperti udang, salmon, nila, dan lele, setiap pekan. Jika kebutuhan itu tercukupi, perkembangan janin dan pertumbuhan anak ketika ia sudah lahir akan sangat terbantu. (Baca: Udang Bisa Tingkatkan Gairah Bercinta?)
Meskipun FDA menganjurkan untuk mengkonsumsi ikan, tapi ada jenis-jenis hewan laut yang dilarang selama kehamilan berlangsung. Ikan yang mengandung banyak merkuri seperti makarel, hiu, dan lainnya sebaiknya tidak dikonsumsi dulu.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.