Puasa Perbarui Sistem Kekebalan Tubuh

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 09:19 WIB

Seorang Muslim sedang melaksanakan Ibadah saat berpuasa di bulan Ramadhan di Kathmandu, Nepal, (11/7). REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO, Sydney - Berpuasa selama tiga hari bisa menumbuhkan sistem kekebalan tubuh, bahkan pada mereka yang berusia lanjut usia. Para ilmuwan menemukan terobosan ini sebagai suatu yang "luar biasa". Meskipun berpuasa dikritik banyak pakar nutrisi, tetapi hasil riset menunjukkan bahwa membuat tubuh lapar mendorong sel-sel tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi.

Para ilmuwan dari University of Southern California (USC), seperti dikutip situs Sydney Morning Herald edisi 6 Juni 2014, mengatakan temuan ini bermanfaat khususnya untuk mereka yang menderita kerusakan sistem kekebalan tubuh, seperti pasien kanker yang mengalami kemoterapi. Puasa juga bisa membantu para lansia yang sistem kekebalan tubuhnya menjadi kurang efektif.

Ilmuan mengatakan bahwa puasa mengganti dengan cepat batang sel-sel untuk menciptakan sel darah putih, terutama memperbaiki sistem kekebalan tubuh. "Hal ini menjadikan batang sel maju dan mulai berkembang biak serta membangun kembali seluruh sistem," kata Valtor Longo, profesor gerontologi dan ilmu biologi di USC, seperti dikutip situs Telegraph.

Tubuh, kata dia, bisa membebaskan bagian-bagian dari sistem yang kemungkinan rusak atau sudah tua serta bagian yang tidak efisien selama berpuasa. "Kini Anda bisa mulai dengan sistem yang sudah sangat rusak akibat kemoterapi atau penuaan, siklus puasa bisa memperbarui, secara literal, membangun sebuah sistem kekebalan tubuh yang baru," ujar dia.

Berpuasa lama akan mendorong tubuh untuk menggunakan simpanan glukosa dan lemak sekaligus memecah porsi sel-sel darah putih secara signifikan. Pada masing-masing siklus puasa, proses tersebut mendorong perubahan yang memicu batang sel memperbarui atau sel-sel sistem kekebalan tubuh.

Dalam percobaan, para relawan diminta untuk berpuasa secara rutin selama dua atau empat hari dalam periode enam bulan. Para ilmuwan menemukan bahwa puasa yang lama juga menurunkan enzim PKA yang ada hubungannya dengan penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan pertumbuhan tumor.

"Saat Anda berpuasa, sistem mencoba untuk menyimpang energi dan yang bisa dilakukan dalam menyimpan energi adalah mendaur ulang banyak sel-sel kekebalan yang tidak diperlukan, khususnya yang rusak," kata Longo. Berpuasa selama 72 jam juga melindungi pasien kanker melawan dampak toksin dari kemoterapi.

"Hasil studi ini menunjukkan bahwa berpuasa kemungkinan meredakan efek berbahaya dari kemoterapi," ujar penulis hasil riset, Tanya Dorff, assistant professor of clinical medicine di USC Norris Comprehensive Cancer Center and Hospital. Lebih lanjut Longo mengatakan, "Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa berpuasa bisa berbahaya sebaliknya ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa berpuasa sangatlah bermanfaat."

SYDNEY MORNING HERALD I ARBA'IYAH SATRIANI




Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus

Berita terkait

Sidang Isbat Digelar Tertutup, Ini Penjelasan dari Menteri Agama

5 Juni 2016

Sidang Isbat Digelar Tertutup, Ini Penjelasan dari Menteri Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai, sidang isbat digelar untuk menghindari dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Puasa di Bulan Rajab?  

21 April 2015

Bagaimana Hukum Puasa di Bulan Rajab?  

"Memang banyak hadis yang mendukung pelaksanaan puasa sunnah."

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran dari Timur ke Barat ala Izabel Jahja  

15 Agustus 2013

Menu Lebaran dari Timur ke Barat ala Izabel Jahja  

Di rumah keluarga Izabel Jahja, menu Lebaran-nya mulai ala Padang, Aljazair, Afrika Utara, hingga Prancis.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Beburu Nanas 'Si Madu' di Subang  

14 Agustus 2013

Libur Lebaran Beburu Nanas 'Si Madu' di Subang  

Khusus nanas dan kerupuk melarat, penjualannya naik sampai 300 persenan.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik  

13 Agustus 2013

Oleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik  

Saat musim arus balik Lebaran, setiap hari kios Putra Nata Jaya bisa menjual 8.000 tahu aci.

Baca Selengkapnya

H+4 Lebaran, Ragunan Masih Dipadati Pengunjung

12 Agustus 2013

H+4 Lebaran, Ragunan Masih Dipadati Pengunjung

Berwisata saat libur Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat

Baca Selengkapnya

Acara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi

12 Agustus 2013

Acara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi

Sebelumnya selama dua kali halal bi halal berlangsung di Keraton Yogyakarta ketika suhu politik antara Sultan dan pemerintah pusat memanas.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Peggy Melati Sukma Mudik ke Bandung

12 Agustus 2013

Lebaran, Peggy Melati Sukma Mudik ke Bandung

Di Bandung, menu istimewa Lebaran ala Peggy Melati Sukma adalah kari kambing dan nasi kebuli.

Baca Selengkapnya

Rieka Roeslan Emoh Pakai Pembantu Infal

12 Agustus 2013

Rieka Roeslan Emoh Pakai Pembantu Infal

Ditinggal pembantu mudik, Rieka Roeslan mengatakan tidak masalah. Dia enggak suka memakai orang tak dikenal, karena itu dia tak pakai pembantu infal.

Baca Selengkapnya

Iis Dahlia Tak Repot Meski Ditinggal Pembantu Mudik

12 Agustus 2013

Iis Dahlia Tak Repot Meski Ditinggal Pembantu Mudik

Ditinggal pembantu mudik, Iis Dahlia tidak terlalu kerepotan. Dia menerapkan sistem rolling terhadap empat orang pembantunya.

Baca Selengkapnya