Tujuh Isu Strategis dalam Ekonomi Kreatif  

Reporter

Rabu, 18 Juni 2014 20:38 WIB

Pembuat wayang golek asal Gunung Batu, Bogor, melakukan eksibisi pembuatan wayang di Bandung, Jumat (30/10). Wayang dijual 30 Euro/buah, pemerintah mengestimasi ekspor dari industri kreatif nasional tahun ini naik sekitar 7% s/d 8 %.TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ukus Kuswara mengatakan sekarang ini cukup sulit mencari orang kreatif di Indonesia.

Banyak pelaku kreatif ini pergi ke luar negeri karena mendapat tawaran yang lebih bagus. "Harus ada regulasi pendukung," kata Ukus Kuswara dalam jumpa pers Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, Rabu, 18 Juni 2014.

Ia mengatakan regulasi dalam pembiayaan bagi usaha ekonomi kreatif penting karena banyak pengusaha yang sulit mengakses lembaga keuangan padahal sudah memiliki badan hukum legal.

Menurut dia, ada tujuh isu strategis ihwal potensi dan tantangan yang harus diperhatikan para pemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Tujuh isu itu yakni ketersediaan sumber daya kreatif (orang kreatif); ketersediaan sumber daya alam; industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, dan beragam; ketersediaan pembiayaan yang mudah diakses; perluasan pasar bagi karya kreatif; ketersedian infrastruktur dan teknologi; serta adanya lembaga yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif.(Baca : Pengembangan 15 Subsektor Ekonomi Kreatif)

Staf Ahli Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Pariaman Sinaga mengatakan ada 54, 6 juta pelaku UKM ekonomi kreatif di seluruh Indonesia. "Sudah saatnya mendorong mereka untuk berkembang, mengingat jumlah mereka yang dominan dari seluruh pelaku usaha yang ada di Indonesia," katanya.

Sedangkan Cokorda Istri Dewi, Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan akan ada pengembangan industri konten dan desain dalam ekonomi kreatif. "Kami tidak fokus pada invensi dasar, tapi pada kemasan produk yang humanis, sehingga konsumen dimanjakan, apa yang jadi kebutuhannya," katanya.

Ia mencontohkan Korea Selatan yang sedang mengembangkan kemaritiman dalam produk kreatifnya. "Ini dimulai dari produk rumahan atau UKM, bukan skala korporasi," katanya.

Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Perdagangan Internasional Kementerian Kehutanan Bejo Santosa, dalam sektor kehutanan, pihaknya sudah mengembangkan bidang-bidang yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, misalnya wisata alam di lebih dari 50 lokasi.

“Industri kreatif berbahan baku hasil hutan juga kami mulai kembangkan, di samping juga penggalian potensi plasma nutfah flora-fauna, misalnya wisata kuliner sop ayam hutan, durian gajah, hingga susu kuda liar,” katanya.

EVIETA FADJAR




Berita Terpopuler
Prabowo Suka Es Krim, Jokowi Pecinta Tempe
Hindari Cuci Daging Ayam Sebelum Dimasak
Awas, Pipis di Kolam Renang Bisa Berakibat Fatal
Pulang ke Jakarta, Olga Makin Rajin Beribadah







Advertising
Advertising

Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

57 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

58 hari lalu

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya