Duduk Tingkatkan Risiko Kena Kanker hingga 66 Persen

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 18 Juni 2014 22:35 WIB

Alternavox.net

TEMPO.CO, Jakarta - Kita kerap membaca bahwa kanker dipicu oleh makanan, kebiasaan merokok, atau udara yang tercemar. Sangat sedikit yang menyebut aktivitas sehari-hari yang paling banyak kita lakukan sebagai penyebabnya, yaitu duduk.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of National Cancer Institute, para peneliti melaporkan bahwa orang-orang yang menghabiskan berjam-jam untuk duduk memiliki risiko hingga 66 persen lebih tinggi terkena jenis kanker tertentu dibanding orang yang banyak bergerak.

Dalam penelitian ini, para ahli mempelajari 43 studi sebelumnya yang meminta relawan menuliskan kegiatan sehari-hari dan kanker yang mereka idap. Hasilnya, orang-orang yang bekerja secara teratur tetapi menghabiskan lebih banyak waktu di sofa untuk menonton TV menunjukkan tingkat yang lebih tinggi terkena kanker dibanding responden yang hanya duduk sebentar.

Perilaku ini dikaitkan dengan risiko 24 persen lebih besar terkena kanker usus besar, 32 persen lebih tinggi terkena kanker endometrium, dan 21 persen peningkatan risiko kanker paru-paru. Namun mereka tidak menemukan hubungan antara perilaku duduk diam dan jenis-jenis kanker, termasuk payudara, prostat, dan limfoma non-Hodgkin.

Temuan ini, kata Dr Graham Colditz, dari Washington University School of Medicine, yang menulis editorial yang menyertai penelitian, menyoroti perbedaan antara menjadi aktif secara fisik dan menetap. Ia menyayangkan studi ini tak menyebutkan secara spesifik mengenai kebiasaan duduk dan perbandingan antara waktu aktif dan duduk.

Perbedaan ini menjadi penting, kata dia, terutama karena penelitian terbaru menunjukkan duduk terlalu banyak merugikan kesehatan kita. Sebuah studi baru-baru ini, misalnya, menemukan bahwa orang yang berjalan setelah makan siang telah menurunkan kadar gula darah ketimbang orang yang terus duduk setelah makan.

Bagian dari efek samping duduk, terutama pada kanker endometrium, sangat berkaitan dengan obesitas. Obesitas dapat meningkatkan proses yang memicu kanker, seperti peradangan; dan dapat meningkatkan hormon tertentu yang terkait dengan pembentukan tumor. Peningkatan berat badan juga dapat menyebabkan penurunan tingkat vitamin D dan berkontribusi terhadap risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar.

TIME | INDAH P.

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya