Pro-Prabowo, Mereka Punya Luka Batin yang Berat

Reporter

Jumat, 20 Juni 2014 16:22 WIB

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyampaikan visi dan misinyadalam Debat Capres-Cawapres di Jakarta, 9 Juni 2014. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat tinggal menghitung hari, pelaksanaan pemilu 9 Juli 2014 tinggal dua pekan saja. Sisa waktu yang tinggal sebentar itu merupakan pertarungan menarik untuk dua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Dalam intuisi anak-anak indigo yang belum lama heboh mengenai calon Presiden Indonesia di YouTube, kebanyakan orang menilai manusia indigo memiliki intuisi yang tinggi sehingga penerawangannya tidak diragukan.

Adalah Irbariyatno, 48 tahun, yang juga memiliki intuisi yang sama, kepada Tempo pada Rabu, 18 Juni 2014, di rumahnya di kawasan Wedaru, Bogor, mengatakan pada dasarnya setiap anak indigo memiliki kelebihan pada penempatan sebuah frekuensi yang mempengaruhi perubahan alam semesta.

Pria yang biasa disapa Irbar yang sejak tahun 2006 banyak mengarahkan anak-anak indigo di Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya ini mengatakan capres nomor urut 1, yaitu Prabowo Subianto, dilambangkan dengan ruang hampa. Yaitu seekor Burung yang Gagah Perkasa hinggap di Pohon Beringin dengan harapan dia bisa menampakkan kegagahannya, semua potensinya.

Namun si burung ini lupa Matahari telah tenggelam, dan Bulan Bintang tidak tampak. Hanya kegelapan yang ada. Maka tidak banyak orang melihat kegagahan itu, bahkan arah Kiblat pun dia tidak kenali. Hanya kegalauan dan kekhawatiran yang ada padanya tentang hari esok.

Kicauannya pun hanya dikenali bagaikan Burung Hantu yang kedengaran menakuti anak-anak kecil yang tidak mau tidur pada malam hari. Bulan terbelah pun tidak menampakkan keadilan. Kesejahteraan pun hanya menjadi mimpi di dalam kegelapan. (Baca:Intuisi Indigo: Indonesia Hebat Ada di Diri Jokowi)

"Demikian kidung Anak Negeri yang tak dikenali yang bersuara atau intuisi indigo dari kaki Gunung Salak, Bogor," kata Irbar memaparkan bagaimana integrasi terjadi berupa partai-partai yang bergabung dan mendukung Prabowo dan Gerindra.

Burung yang Gagah adalah Partai Gerindra, sementara Pohon Beringin merupakan lambang Partai Golongan Karya. Matahari adalah Partai Amanat Nasional, dan Bulan Bintang adalah Partai Bulan Bintang. Arah Kiblat merupakan lambang Partai Persatuan Pembangunan (PP) dan Bulan terbelah merupakan lambang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kalau memperhatikan secara keseluruhan, yang bergabung dengan Prabowo adalah mereka yang memiliki luka batin teramat berat. Lihat bagaimana Aburizal Bakrie, Mahfud Md., Suryadharma Ali, Anies Matta, Rhoma Irama, dan sebagainya. Mereka para tokoh dengan luka batin yang berat," kata Irbar.

Kemudian, berdasarkan intuisi keindigoannya, Irbar juga mengatakan tentulah orang-orang dan partai yang bergabung mendukung Prabowo akan berjuang keras dengan segala cara demi mencapai sebuah kemenangan. "Yang terjadi, ya, cara mereka dengan begitu ambisinya karena bisa dibayangkan bagaimana mereka yang memiliki luka batin terberat dan terparah akan mencapai tujuan dengan berbagai cara," katanya.

HADRIANI P. | RINA ATMASARI




Berita lain:
Intuisi Dimiliki Anak Indigo
Intuisi Indigo: Indonesia Hebat Ada di Diri Jokowi
Corelle Rilis Domino Piring Pertama di Indonesia
Kehati Luncurkan Anak Muda Peduli Lingkungan

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya