TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu organ tubuh yang paling sibuk setiap hari adalah hati. Hati berfungsi menyaring racun dan membuat enzim. Hati bekerja sepanjang hari untuk memastikan tubuh kita mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan serta menjaganya dari racun, juga menyaring udara ketika kita bernafas.
Ketika hati tidak bekerja dengan baik mungkin kita akan merasa lemah, murung, dan kembung. Dalam beberapa kasus, bahkan menjadi lebih sering lapar.
Menurut American Liver Foundation, penyakit hati yang tidak disebabkan mengkonsumsi alkohol menjangkiti satu dari empat orang di Amerika Serikat. Umumnya, bermula dari makanan yang menyebabkan penyakit degeneratif pada hati seperti makanan cepat saji, karbohidrat olahan, dan terlalu banyak gula.
Untungnya ada banyak yang bisa kita lakukan untuk membantu menjaga hati tetap sehat dan bersih. Caranya adalah dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan fungsi hati menjadi lemah.
Situs Chicago Now mengurai lima makanan yang sebaiknya dikurangi konsumsinya untuk menjaga hati tetap prima, yaitu:
Sodium
Makanan yang mengandung sodium tinggi umumnya berasal dari makanan kalengan seperti sop instan. Dalam jumlah normal sodium membantu mengatur cairan dalam tubuh dari tekanan darah. Namun terlalu banyak sodium dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam hati. Makanan yang mengandung banyak sodium antara lain: daging, keju, pizza, kecap.
Sirup jagung tinggi fruktosa
Makanan dan minuman yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) menimbulkan kerusakan pada hati Anda. Orang Amerika mengkonsumsi 12 persen total kalori dari fruktosa yang sebagian besar dalam bentuk HFCS yaitu soft drink, yang umumnya mengandung 55 persen fruktosa. Penelitian yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa banyak mengkonsumsi fruktosa dapat menyebabkan kerusakan hati. Makanan yang umumnya mengandung HFCS tinggi meliputi: Soda, puding, snack buah, sereal bar, yogurt, roti dan crakers.
Lemak trans
Lemak trans terdapat pada makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi secara parsial atau minyak yang mengandung lemak jenuh pada makanan olahan seperti yang biasa dibeli di toko kue. Lemak trans juga cepat meningkatkan kolesterol jahat. Jangan terkejut jika lemak trans terkandung dalam makanan seperti: craker, cookies, biskuit, dressing salad, dan popcorn yang dibuat dengan microwave.
Buah olahan
Makanan yang mengandung gula buah tinggi atau fruktosa seperti kismis dan jus buah instan mungkin sekilas terlihat lezat dan alami, tetapi belum tentu bagus bagi hati Anda. Terlalu banyak fruktosa dapat menyebabkan disiplidemia, atau jumlah abnormal lemak dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Hepatology tahun 2013, fruktosa terkait erat dengan penyakit hati dan peradangan. Mengkonsumsi dalam porsi wajar tak masalah bagi tubuh, tetapi jika terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pada hati. Yang perlu dihindari antara lain: kismis, trail mix, dan madu olahan.
Makanan yang digoreng
Kita semua tahu bahwa gorengan terutama dari restoran cepat saji memiliki efek negatif pada hati. Kentang goreng atau ayam goreng renyah isi keju, memiliki efek buruk pada hati, mirip dengan hepatitis. Makan makanan yang digoreng juga meningkatkan kolesterol jahat. Makanan yang perlu diwaspadai antara lain: goreng-gorengan, kentang goreng, roti sandwich, stik mozarella, dan donat.
CHICAGO NOW | INDAH P.
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya