Stroke Pembunuh Nomor 3 di Dunia  

Reporter

Kamis, 28 Agustus 2014 13:35 WIB

TEMPO/Bagus Indahono

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke masih menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Penderita stroke membutuhkan pengobatan jangka lama dan biaya pengobatan sangat tinggi. Hal ini ditambah masalah produktivitas pasien menurun.

Akan tetapi, stroke tidak berarti menjadi putus harapan. "Masih banyak kesempatan untuk melanjutkan hidup dengan kualitas tertentu kendati tidak menjadi pulih 100 persen," kata Dr Heri Aminuddin MD, spesialis bedah saraf dalam media gathering Stroke Bukan Akhir Segalanya pada Senin, 25 Agustus di RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut riset kesehatan dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 12,1 per 1000 orang. Jumlah penderita stroke diperkirakan terus meningkat sejalan dengan melonjaknya faktor risiko dan penduduk usia lanjut.

Data pada 2010 di Amerika Serikat, stroke berada di urutan ketiga teratas sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Kasus penderita stroke di negara tersebut mencapai 700 ribu orang per tahun. (Baca: Polusi Udara Picu Penggumpalan Darah dan Stroke)

Dr Ibnu Ben Hadi, SpBS (K) mengatakan stroke terjadi karena sebagian sel-sel di area otak mati akibat suplai pembuluh darah ke sel otak berkurang. Menurut Ibnu, ini akibat adanya sumbatan pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga suplai oksigen dan darah berkurang. Rendahnya suplai oksigen juga disebabkan pecahnya pembuluh ke otak sehingga area yang terkena genangan darah akan mati. "Area otak yang terkena stroke akan menentukan gejala-gejala pada pasien," kata Ibnu.

Ibnu mengatakan 80 persen stroke berasal dari jenis stroke iskemik, 10- 15 persen stroke hemoragik, dan sisanya 5 persen stroke berupa pendarahan sekitar otak. Pasien stroke harus segera dibawa ke dokter begitu gejala muncul untuk diperiksa menyeluruh tentang penyebabnya.

Ada dua penanganan berbeda untuk kedua jenis stroke. Stroke yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah atau stroke iskemik bisa diberikan obat pengencer darah. "Namun, pemberiannya hanya efektif pada tiga jam pertama setelah serangan," katanya. Apabila stroke disertai pendarahan, dikenal dengan stroke hemoragik, maka dilakukan dengan pembedahan.

EVIETA FADJAR




Berita Lainnya :
Sulitnya Mendeteksi Kanker Hati
Perempuan Ini Ajukan Permohonan Ganti Kelamin
Dokter Spesialis Kandungan Wajib Ikuti Sertifikasi USG
Stres? Redakan dengan Makanan Ini

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

23 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya