TEMPO.CO, Jakarta - Menghina penderita obesitas akan memberikan kontribusi terhadap bertambahnya berat badan mereka. Sebab, penderita obesitas akan melampiaskan kekecewaan akibat penghinaan ini dengan makan. (Baca: Studi: Perceraian Orang Tua Picu Obesitas Anak)
Mengutip laporan BBC, Jumat, 12 September 2014, sebuah kajian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas College, London, Inggris, menyebutkan selama empat tahun, rata-rata bobot orang yang mengalami penghinaan dan diskriminasi ini nyaris bertambah 1 kilogram. Sementara itu, bobot mereka yang tidak mengalami diskriminasi justru turun hingga 0,7 kilogram.
“Kajian-kajian terdahulu menemukan orang yang mengalami diskriminasi justru makan lebih banyak. Stres yang timbul akibat diskriminasi dapat meningkatkan selera makan, khususnya makanan yang tidak sehat dan penuh kalori,” ujar Dr Sarah Jackon, kepala tim peneliti dari Departemen Epidemiologi.
Memang, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity ini menemukan 1 dari 20 orang mengaku mengalami diskriminasi karena berat tubuh. Beberapa bentuk diskriminasi antara lain perlakuan tidak menyenangkan di toko, pelayanan kurang ramah, dan pelecehan menyangkut bobot tubuh.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.