Jangan Anggap Sepele Soal Sikat Gigi  

Reporter

Senin, 22 September 2014 07:52 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar lagu Sakit Gigi-nya Meggy Z. tentu akan menyembulkan senyuman. Lagu tersebut menggambarkan betapa sakit hati (baca: Sakit Gigi, Anas Bersedia Diperiksa KPK Besok) lebih menyakitkan daripada sakit gigi. Namun tidak bagi Esti Handayani, 31 tahun.

Dia menganggap sakit gigi justru lebih menyiksa dan jangan dianggap sepele. Esti punya pendapat demikian karena pengalaman kelamnya tentang sakit gigi, yang menurut dia justru lebih menyakitkan dibanding sakit hati. Karena itulah, ia tak pernah bisa melupakan rasa sakitnya.

"Saya pernah menangis semalaman gara-gara sakit gigi," katanya, akhir pekan lalu. Mimpi buruk ibu satu anak itu terjadi sekitar 14 tahun silam. Saking hebatnya rasa sakit dari arah mulut, kepala Esti ikut pening. Penderitaannya bertambah karena dia sedang dihadapkan dengan sejumlah ujian sekolah menengah atas.

Keesokan harinya, dokter memvonis Esti harus kehilangan gigi gerahamnya. Musababnya, terdapat lubang besar menganga yang tidak mungkin lagi ditambal.


Kenangan buruk itu mengubah Esti. Setelah itu, dia selalu menggosok gigi sebelum tidur. "Bahkan, kalau ketiduran, saya bangun tengah malam untuk sikat gigi," ujarnya. Trauma tersebut berdampak positif. Esti tidak pernah lagi sakit gigi.

Apa yang dilakukan Esti ternyata tak dilakukan kebanyakan orang Indonesia. "Mereka biasanya menyikat gigi ketika mandi saja," ujar Ratu Mirah Afifah, manajer kesehatan mulut PT Unilever Indonesia, dalam diskusi "Bulan Kesehatan Gigi Nasional" di Gandaria City, Jakarta Selatan, dua pekan lalu.

Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggosok gigi sudah cukup tinggi, sekitar 76,6 persen. Sayang, timing-nya meleset.

"Waktu terbaik menggosok gigi adalah setelah sarapan pagi dan sebelum tidur," ujar Mirah. "Tapi hanya 2,3 persen orang Indonesia yang menggosok gigi sebelum tidur."


Menurut dokter gigi dari Universitas Padjadjaran ini, saat kita tidur, aktivitas dan jumlah kuman di mulut justru meningkat. Sisa makanan menjadi tempat paling nyaman bagi bakteri untuk berkembang biak. Celakanya, saat itu produksi ludah--penetral asam dan pembunuh bakteri di mulut--drop.

Mirah mengatakan terdapat dua bakteri utama di mulut. Pertama, Streptococcus mutans sebagai pembuat gigi berlubang. Temannya, Porphyromonas gingivalis, yang menghasilkan racun pembuat infeksi di gigi. "Kalau gusi berdarah saat sikat gigi, bakteri ini penyebabnya," katanya. Sisa makanan yang tidak tersapu sikat juga akan membentuk plak dan karang gigi. (Baca: Ahok: Cara Sikat Gigi Saya Ternyata Salah)

Ketidaktepatan waktu menggosok gigi menyumbang tingginya tingkat kerusakan gigi masyarakat Indonesia--yang dihitung dari pembusukan (decay), copot (missing), dan berlubang (filling), sehingga dikenal sebagai indeks DMF Teeth. "Indonesia masih di atas angka dunia," ujar Farichah Hanum, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Prevalensi nasional, 4,6, jauh di atas standar Badan Kesehatan Dunia, WHO, yang berada pada 3,0. Hanum mengatakan gigi copot menempati poin teratas dari tiga kriteria tersebut dengan 2,9 diikuti gigi busuk, yakni 1,6, dan terakhir gigi berlubang 0,08. Hal itu diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia soal perawatan gigi. "Mereka hanya datang ke tempat layanan kesehatan ketika giginya sudah harus dicabut," kata dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada ini. Mirip pengalaman Esti di atas.

Hanum mengatakan kebiasaan dan pendidikan menggosok gigi yang baik dapat menurunkan indeks DMF-T Indonesia. Dengan mengubah waktu menggosok gigi saja, dia melanjutkan, kebusukan pada gigi dapat dihindarkan. "Kalau gigi tidak busuk, tentu saja tak perlu dicopot, dan otomatis menurunkan penyumbang terbesar poin DMF," katanya.

DIANING SARI

Terpopuler
Buku tentang Kiprah Industri Kreatif di Indonesia
Karya Seniman Kapur di Kedai Kopi
Batik Banyuwangi di Mata Priscilla Saputro
Bagteria, Tas Lokal Favorit Paris Hilton
Sebuah Katalog Lengkap 50 Kreator Bersinar Indonesia

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya