Waspada Hadapi Perisakan di Media Sosial

Reporter

Rabu, 24 September 2014 21:05 WIB

Gambar sindiran untuk Florence Sihombing dari pengguna dunia maya akibat ulahnya di media sosial dan tak mau antre di SPBU Jogja. (palingaktual.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Beraktivitas di dunia media sosial sepatutnya berhati-hati. Kecerobohan yang dilakukan di ruang virtual itulah yang memicu munculnya aksi perisakan (bullying) kepada seseorang.

Hal tersebut disampaikan oleh praktikus media sosial, Nukman Luthfi, dalam diskusi Trial by Social Media yang digelar di Restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, Selasa malam, 23 September 2014. (Baca: Hina Kota Bandung, Emil Laporkan Pemilik Akun Ini)

Pemilik akun Twitter @nukman ini menyarankan agar setiap kata yang hendak ditulis atau foto yang ingin diunggah, sebaiknya dipertimbangkan konsekuensinya.

"Kuncinya media sosial adalah media publik yang sifatnya terbuka, bukan lagi sebagai ruang privat. Dengan konsep ruang publik, siapa pun yang bertindak memiliki dua konsekuensi, yakni sosial dan hukum," jelasnya.

Ia melanjutkan, seseorang mudah menghakimi orang dari teks. "Kultur kita itu lisan," kata Nukman. Dan di media sosial, jarak menjadi lebih pendek.

Konsekuensi sosial, kata Nukman, berkaitan dengan hal-hal sanksi sosial seperti di dunia nyata. Ia pun menyebut, kasus Florence yang mengumpat warga Yogyakarta di akun Path. Sedangkan konsekuensi hukum, ia mengatakan, adanya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menjadi payung hukum untuk menyeret seseorang ke meja hijau. (Baca: Florence Sihombing Diskors Satu Semester)

"Kuncinya, usahakan untuk tidak melakukan sesuatu yang berpotensi ceroboh. Tak hanya memajang foto telanjang saja tapi juga kita harus bisa menjaga ucapan serta jangan terlalu banyak mengumbar kelemahan diri kita di media sosial," katanya.

Mengenai perilaku perisakan, Nukman menjelaskan, kondisi ini terjadi karena perilaku ceroboh. Ia mendefinisikan perisakan di media sosial itu lebih disebabkan karena suatu perkataan yang bisa menjatuhkan seseorang secara psikologis.

Jadi bagaimana caranya agar terhindar dari perisakan? "Pertama, jangan pernah telanjang di depan kamera. Lalu anak-anak di bawah usia 13 tahun, jangan biarkan mereka masuk social media. Haram hukumnya. Mereka ini biasanya masih sangat labil," jelasnya.

Wicaksono, pemilik akun @ndorokakung, mengatakan terkadang banyak pihak yang merasa tak sadar telah melakukan perisakan di media sosial. "Tapi saya yakin kok, praktek bullying di jagat social media ini akan bisa menemukan keseimbangannya sendiri seperti halnya kehidupan yang selalu menemukan keseimbangan baru,'' ujarnya.

Sementara itu, Ayu Rachmat mengaku pernah menjadi korban perisakan di jagat media sosial. Sebagai orang tua yang anaknya bersekolah di Jakarta International School (JIS), ia kerap diserang dengan hal-hal yang melecehkan.

"Saya pernah dibilang sebagai ibu-ibu yang suka sodomi, ibu-ibu bayaran. Semua itu karena kami percaya pada sekolah anak-anak kami. Tapi itulah yang terjadi ketika kami menyampaikan kebaikan dari JIS, yang terjadi kami malah diserang dengan kata-kata yang menyakitkan seperti itu,'' katanya.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Belanja, Bersantai, dan Picnic Sale
Empat Mitos dan Fakta Mencukur
Kiat Merias Mata dan Alis
Menikmati Syahdunya Malam di Ketinggian Jakarta

Berita terkait

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

2 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

3 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

4 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

6 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

7 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

8 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

9 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

10 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

12 hari lalu

Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.

Baca Selengkapnya