Siswa berkebutuhan khusus Tunadaksa saat melakukan pelatihan kerajinan tangan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat, Jakarta, Selasa (29/10). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dilakukan The Millenium Cohort Study, seperti dilansir Healthmeup dan BBC pada Ahad, 5 Oktober 2014, membicarakan anak berkebutuhan khusus. Menurut penelitian ini, perilaku anak-anak berkebutuhan khusus lebih memiliki perilaku buruk ketika mereka mulai bersekolah.
Hasil penelitian The Millennium Cohort Study menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih hiperaktif dan mengalami kesulitan berteman dengan rekan sekelas mereka.(Baca: Jangan Jadikan Anak Autis Sebagai Bahan Ejekan)
Karena itu, temuan ini mendesak adanya tindakan segera atas intimidasi terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah. Profesor Lucinda Platt, salah satu peneliti, mengatakan anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengalami kesulitan dalam berbagai bidang di sekolah.
Lucinda menjelaskan, penelitian Institute of Education, London School of Economics, dan National Children's Bureau dilakukan dengan menganalisis data dari sekitar 6.371 anak di Inggris yang lahir pada 2000 dan 2001.
Profesor Lucinda Platt menuturkan hasil penelitian mampu menelusuri akar permasalahan dan mengidentifikasi perbedaan antarkelompok. (Baca: Stop Gunakan Kata 'Autis' Untuk Mengejek)
Penelitian ini dengan tegas meminta sekolah lebih menerima anak-anak berkebutuhan khusus. "Sekolah harus bisa merayakan perbedaan setiap individu, terutama anak-anak berkebutuhan khusus," kata Lucinda.