TEMPO.CO, London - Orang tua yang baru punya anak, biasa membahas wajah buah hati mereka. Mereka menebak, mirip siapa hidung si bayi, apakah ibu, bapak, atau pamannya? Tapi pernahkah Anda mendengar, si bayi disebut mirip wajah mantan kekasih ibunya?
Penelitian terbaru, kata penulis harian Inggris The Guardian, Daisy Buchanan, ternyata menyebut kemungkinan itu bisa terjadi. Menurut peneliti dari Universitas South of Wales, wajah seorang bayi mungkin saja menyerupai bekas kekasih ibunya.
Riset itu berdasar hasil pengamatan terhadap trait fisik lalat buah. Ternyata, ukuran bagian tubuh tertentu lalat buah cocok dengan lalat jantan yang pernah berhubungan seks dengan ibunya, bukan ayah biologisnya.
Hal itu menunjukkan, molekul pembentuk jaringannya diproduksi semen dari lalat buah jantan yang bukan bapak kandungnya. Semen itu diserap oleh sel telur lalat buah betina yang belum masak. "Kami belum tahu apakah teori ini berlaku untuk spesies lain," kata peneliti, Angela Crean.
Kemungkinan hasil penelitian itu berlaku pada manusia, dianggap Buchanan mengerikan. Sebab kebanyakan orang tak ingin mantan kekasihnya hadir dalam "versi mini". "Ide itu lebih mengerikan dibanding soal alien mana pun," katanya.
Menurut Buchanan, kebanyakan perempuan bakal merasa bersalah tentang fakta bahwa anak mereka membawa sisa masa lalu. Tapi bagaimanapun, bila hipotesis tersebut betul, itu bukan kabar yang sepenuhnya buruk. Karena bagaimanapun, kata Buchanan, mantan kekasih adalah orang yang pernah berarti penting bagi Anda.
"Bila anak Anda nantinya punya sifat mirip mantan pacar, itu mungkin menunjukkan apa yang Anda perbuat di masa lalu, diingat oleh alam," ujar Buchanan. Yang terpenting, menurut Buchanan, adalah bagaimana mengajarkan kebaikan pada si anak. (Baca juga: Isap Jempol Turunkan Kecerdasan Anak?)
THE GUARDIAN | ISMA SAVITRI
Berita terpopuler:
Begini Penggunaan Silikon yang Benar
Kenali Mental Si Kaya dan Si Miskin Sejak Lahir
Orang Gemuk Sering Jadi Target Cyberbullying
Perilaku Buruk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah
Kontrasepsi, Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Berita terkait
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga
18 Oktober 2022
Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
1 Juli 2019
Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting
2 November 2018
Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaRumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak
8 Mei 2018
Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.
Baca SelengkapnyaTanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi
4 Maret 2018
Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
4 Maret 2018
Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.
Baca SelengkapnyaAnak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter
11 Januari 2018
Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.
Baca SelengkapnyaManfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker
14 Desember 2017
Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia
23 November 2017
Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.
Baca SelengkapnyaKecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter
26 September 2017
Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?
Baca Selengkapnya