Frankfurt Book Fair 2014, Kebangkitan Intelektual

Reporter

Sabtu, 11 Oktober 2014 18:56 WIB

Frankfurt Book Fair 2014. (istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Frankfurt Book Fair (FBF) dibuka pada 8 Oktober 2014 di Frankfurt, Jerman yang dihadiri oleh Presiden, Perdana Menteri, dan 9 Menteri dari berbagai negara. Pameran buku terbesar dan tertua di dunia ini, diikuti oleh lebih dari 100 negara dan 7000 exhibitor, serta dikunjungi oleh lebih dari 250 ribu pengunjung dalam 5 hari.

Pameran akbar yang paling ditunggu-tunggu tidak hanya oleh masyarakat Jerman melainkan juga oleh masyarakat dunia ini, dilaksanakan di Messe Frankfurt Fair, tempat di mana pameran buku telah dilaksanakan lebih dari 500 tahun di lokasi yang juga merupakan icon dari kota Frankfurt.

Kali ini, Indonesia menghadirkan paviliun bernuansa kayu dengan menampilkan lebih dari 2000 buah koleksi buku yang ditampilkan ke dalam kategori sastra, non sastra, komik, maupun buku anak. (Baca : Buku Mewah untuk Jokowi Diluncurkan Besok )

Paviliun Indonesia mampu menyedot pengunjung secara signifikan walaupun dikelilingi oleh negara-negara tetangga yang terkesan tampil berlomba-lomba, melalui desain booth dan koleksi buku yang dipamerkannya.

Beberapa negara nampak berpartisipasi dengan cara menghadirkan sastrawan untuk menarik minat pengunjung, ingin menyampaikan bahwa negaranya memiliki budaya yang tinggi dalam hal perbukuan yakni ditandai dengan berkembangnya industri perbukuan di negaranya.

Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan yang memimpin delegasi Indonesia menyoroti persoalan rendahnya penerbitan buku tentang pengelolaan kebudayaan, khususnya mengenai diplomasi budaya.

Wiendu mengatakan, bahwa semua desain rencana keikutsertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan (Guest of Honor) pada Frankfurt Book Fair 2015 sudah tersusun cetak birunya dengan membutuhkan anggaran sekitar 150 Milyar.(Baca :Dua Buku tentang Julius Tahija Diluncurkan )


Terlihat hadir para sastrawan dan seniman senior seperti Goenawan Mohammad, Toeti Herati, Endo Suanda, dan Slamet Rahardjo. Dalam kesempatan ini pula, Toeti Herati memaparkan tentang peran perempuan dalam percaturan sastra dunia.

Secara internasional, FBF menjadi tolok ukur bagi tingkat perkembangan industri penerbitan yang ada baik di negara maju maupun negara berkembang.

Industri penerbitan dinilai mampu memberikan dampak ekonomi bagi perkembangan sektor non migas dan dampak kebangkitan intelektualitas di suatu negara.

Lebih lanjut, FBF juga menjadi alat branding image atau branding campaign khususnya bagi negara yang terpilih menjadi Guest of Honour (GOH) atau tamu kehormatan – dilihat dari segi intelektualitas, budaya dan pariwisata, serta tingkat pembangunan yang ada di negara tersebut sebagai bagian dari arus modernisasi dunia yang dinamis.

Dengan partisipasi Indonesia di FBF diharapkan akan dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi perkembangan industri penerbitan di tanah air untuk beberapa tahun mendatang.

Serta mampu menumbuhkan minat budaya baca, budaya menulis, serta meningkatkan kreatifitas dan kemampuan anak bangsa untuk masuk ke dunia internasional sebagaimana negara-negara lain yang telah berhasil mengorbitkan para sastrawan dan penulis besar yang berhasil memenangkan nobel atau penghargaan internasional di bidang literasi.

EVIETA FADJAR


Berita Terpopuler
8 Manfaat Kentang bagi Tubuh
Pameran Fun Asia dan Taman Hiburan Expo di JCC
Metode Gizi dan Turunkan Berat Badan Itai Leffler
Hari Penglihatan Dunia, Stanchard Beri Kacamata
Cosmobeaute 2014, Hadirkan Industri Kecantikan

Berita terkait

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

15 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.

Baca Selengkapnya

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.

Baca Selengkapnya

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.

Baca Selengkapnya

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".

Baca Selengkapnya

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"

Baca Selengkapnya

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.

Baca Selengkapnya

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.

Baca Selengkapnya