Inspirasi Feminisme untuk Musim Panas 2015

Reporter

Senin, 13 Oktober 2014 06:20 WIB

Pekan Mode Paris, Prancis (30/9). REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO , Jakarta:Ada tersirat kedukaan yang tampak dalam Pekan Mode Paris tahun ini. (Baca: Atlet Top Muncul di New York Fashion Week)Kabar, Gaby Aghion, pendiri rumah mode Chloe tutup usia. Padahal, Aghion yang merupakan pendiri Chloe di tahun 1952, meninggal pada umur 93 tahun, tepat sehari sebelum peragaan busana Chloe digelar pada 28 September lalu. Koleksi Chloe, yang kini didesain oleh Claire Waight Keller, dipersembahkan untuk penemu istilah pret-a-porter itu. Frasa yang diterjemahkan sebagai “pakaian siap pakai” itu adalah ciri Chloe.



Musim ini, Chloe menampilkan koleksi super feminin. Kita bisa melihat blus putih dengan bordir flora menutupi dada dan tali setipis mi. "Bayangkan gadis Prancis dengan cheeseclothes—pakaian dari bahan tipis mirip seperti saringan tahu—dan sandal gladiator serta rambut yang indah. Seperti itulah gadis Chloe dalam koleksi ini," demikian ditulis Style.com, 28 September lalu.



Blus atau gaun putih pendek itu sebagian besar dipadukan dengan denim. "Saya menyukai ide denim dalam koleksi ini. Dia bisa memberikan pengalaman personal bagi para pemakainya," ujar Keller. Maksudnya, denim yang pudar bisa menceritakan sentuhan personal penggunanya.

Prinsip serupa diterapkan pula pada pilihan bahan dan potongan pakaian Chloe yang sederhana. Tidak ada siluet yang nyeleneh. Sebagian besar model baju dalam koleksi ini bisa dengan mudah Anda temui di lemari, tapi tentu dengan sentuhan kecantikan busana Paris. "Jika Gaby Aghion melihat koleksi ini, dia mungkin bakal tersenyum puas," demikian ditulis Style.com, mengomentari koleksi musim panas Chloe untuk 2015.

Garis-garis feminin juga muncul pada koleksi rumah mode Givenchy untuk musim bunga tahun depan. Bedanya, kali ini tidak ada gadis Prancis dengan pakaian putih dan denim plus rambut tergerai. Desainer Givenchy Ricardo Tisci justru memunculkan wanita-wanita kuat, seperti tokoh dari serial Games of Thrones, ataupun martir Jeanne d'Arc.

"Ini adalah gadis-gadis ternakal yang dimunculkan Givenchy setelah sekian lama," kata Nichole Phelps.

Satu dasawarsa lalu, Tisci dikenal karena koleksi pakaian wanitanya yang seksi. Belakangan, karena pengaruh tren dunia, koleksi Tisci lebih banyak mengambil gaya jalanan.

Walhasil, dia sempat disebut kehilangan semangat keseksian. Musim ini, Tisci kembali dengan gaun-gaun hitam selutut dari bahan kulit ataupun dengan bahan sifon bergaris hitam putih. Ada tali-tali menyilang yang menutupi bagian dada pada beberapa pakaian rancangannya. Beberapa gaun Tisci juga bakal mengingatkan kita akan kostum tokoh Xena dari serial Xena the Warrior Princess, yang populer di Indonesia lebih dari satu dekade lalu.



Koleksi Givenchy sebenarnya lebih mirip karya adibusana ketimbang pakaian siap pakai. Penggunaan bahan kulit dan detail jahitan plus potongan pakaian yang diadopsi dari kostum daerah Tyrol—bagian utara Italia yang berbatasan langsung dengan Austria—menguatkan kesan itu.



"Pada saat saya memulai karier di Givenchy, banyak desain pakaian saya yang terkesan tangguh dan seksi. Saya pikir, banyak wanita yang merasa kehilangan hal itu dari pasar mode saat ini," ujar Tisci. Maksud dia, tren pakaian wanita belakangan ini memang cenderung monoton ke arah gaya bohemian dan hippie. Itu yang tampaknya ingin dihindari oleh Tisci lewat koleksinya. (Baca: Mulberry Absen dalam Pekan Mode London 2014)

Meski sama-sama feminin, rumah mode Chanel tampaknya ingin lebih lantang menyuarakan pendapatnya soal feminisme lewat demonstrasi di Chanel Boulevard. Setidaknya itu yang dirancang oleh Karl Lagerfeld lewat peragaan busananya.

"Saya pikir mendemonstrasikan subyek yang bisa dengan mudah diadaptasi akan menyenangkan. Lagi pula, ibu saya seorang feminis, dan saya dibesarkan dengan pandangan itu," kata Lagerfeld.

Karena itu, kali ini Chanel merancang koleksi untuk “semua orang”. Ada setelan jas potongan maskulin dari tweed—sejenis bahan wol yang menjadi ciri khas Chanel—yang dipadu dengan celana longgar hingga gaun hitam-putih dengan siluet kotak. Ada juga blus dengan semburat warna-warni seperti cat air, yang lagi-lagi mengingatkan kita akan pakaian hippie.

"Ada beragam pakaian yang bisa dipakai oleh semua orang. Tidak ada 1960-an, 1970-an, atau apa pun. Hanya lebih banyak parade mode kali ini," tutur Lagerfeld.



Advertising
Advertising

SUBKHAN | STYLE.COM
Terpopuler
Kongres Fotografi Indonesia 2014 Diresmikan

Tas Karpet Ngetren Lagi

Perlunya Branding bagi Orang Kota

Indonesia SeGar Beri Pelatihan Bugar Siswa SMP-SMA




Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

46 detik lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

2 menit lalu

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

Seorang pengendara motor di Depok jadi korban tabrak lari kendaraan dinas polisi. Korban alami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

8 menit lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

10 menit lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

11 menit lalu

Pj Bupati Banyuasin Segera Bangun Jalan di Lima Desa Kecamatan Muara Sugihan

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau jalan di lima Desa Kecamatan Muara Sugihan sepanjang 3,250 meter yang akan segera dibangun, pada Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Mojokerto Merilis Implementasi Sertifikat Elektronik

15 menit lalu

Pemkot Mojokerto Merilis Implementasi Sertifikat Elektronik

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Mojokerto, resmi merilis implementasi sertifikat elektronik pada layanan pertanahan

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

15 menit lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

20 menit lalu

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Suhu musim panas yang kian meningkat semakin memperburuk penderitaan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan dan serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Sederet yang Perlu Diketahui Soal Negeri di Asia Tengah Ini

20 menit lalu

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Sederet yang Perlu Diketahui Soal Negeri di Asia Tengah Ini

Selain terkenal dengan sepak bolanya, Uzbekistan di kawasan Asia Tengah memiliki berbagai destinasi wisata menarik. Simak fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Profil Abbosbek Fayzullaev, Gelandang CSKA Moscow yang Harus Diwaspadai Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

22 menit lalu

Profil Abbosbek Fayzullaev, Gelandang CSKA Moscow yang Harus Diwaspadai Pertahanan Timnas U-23 Indonesia

Abbosbek Fayzullaev yang kini bermain untuk CSKA Moscow menjadi pilar utama timnas Uzbekistan yang akan dihadapi timnas U-23 Indonesia.

Baca Selengkapnya