Program Indonesia Fashion Forward di JFW 2015

Reporter

Selasa, 4 November 2014 04:51 WIB

Sejumlah model membawakan koleksi terbaru desainer Tex Saverio pada hari pertama pekan mode Jakarta Fashion Week 2015 di Senayan City, Jakarta, 1 November 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO , Jakarta:Gelaran mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 resmi dibuka pada Sabtu, 1 November lalu. JFW 2015 kali ini diharapkan dapat menarik pusat perhatian masyarakat Jakarta dan menjadi salah satu agenda mode dan pariwisata di ibukota. (Baca: JFW 2015 Resmi Dibuka)

Salah satu hal yang membanggakan di gelaran ini adalah Program Indonesia Fashion Forward (IFF) . Meski bukan terbilang baru, IFF sudah ada sejak JFW tahun 2012 dulu yaitu generasi pertama di tahun itu Major Minor, Yosafat Dwi Kurniawan, Albert Yanuar, Dian Pelangi, Jeffry Tan, Cotton Ink dan Bretzel. Kemudian pada IFF berikutnya, tahun 2013 adalah generasi kedua seperti Milcah, N.F.R.T, Toton, Monday to Sunday, 8Eri, NurZahra, Lianna G, Friederich Herman, Jenahara, Vinora, Tex Saverio dan Novita Yunus.

Tahun ini, yang merupakan generasi ketiga, pada 2014, melibatkan Monstore, Sapto Djojokartiko, Peggy Hartanto, Patrick Owen, Rosalyn Citta, Billy Tjong, fbudi, Tertia, Restu Anggraini, Andhita Siswandi, Norma Hauri dan Jii. Para perancang ini terbagi menjadi 5 kategori untuk bersaing di pasar internasional tahun ini yaitu Muslimwear, Luxury Ready-To-Wear, Premium Ready-To-Wear, Quirky Ready-To-Wear dan Aksesoris.

Selain membimbing para desainer dalam mengembangkan bisnis mereka, program IFF ini juga memberi kesempatan para desainer untuk menampilkan karyanya di department store atau trade show terkemuka di luar negeri. (Baca: Di JFW 2015, Desainer Jepang Bikin Baju Muslim)



Dalam cita-cita luhurnya menuju go internasional, peran program ini mengantarkan desainer Indonesia ke panggung dunia. Dan hal itu telah terbukti sejak pertama proram ini dibentuk pada 2012 lalu.

Bak gayun bersambung, ketertarikan peritel eksklusif London, Harvey Nichols terhadap label Major Minor merupakan bukti bahwa label lokal memiliki potensi untuk menembus pasar global. Kemudian pada Toton, Yosafat Dwi Kurniawan, Tex Saverio dan beberapa label lain yang juga telah berulang kali berpartisipasi di trade show sepanjang Paris Fashion Week. Bahkan di bulan Juli llau, Patrick Owen dan Billy Tjong telah sukses menampilkan karyanya di ajang Fashion Kode 2014 yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan.

Tak hanya kesempatan mendapat akses ke pasar internasional, para desainer yang tergabung dalam program IFF inipun berhasil mengembangkan bisnis masing-masing. Setidaknya, dengan infrastruktur yang lebih baik, bisnis para perancang ini telah berkembang pesat dan mencatat peningkatan keuntungan yang signifikan.

"Keberhasilan kami ikut dalam IFF akan semakin memantapkan karier kami di industri mode Tanah Air dan menuju global. Kami diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri, termasuk kemungkinan melakukan koloborasi para perancang lokal dan global. Seperti yang saya lakukan den peritel online Odioli.com," kata perancang Tex Saverio yang ikut unjuk diri di panggung IFF yang berlangsung Sabtu, 1 November di Senayan City, Jakarta. (Baca: Koleksi Nakal Monstore Buka JFW 2015)

HADRIANI P
Terpopuler
Koleksi Nakal Monstore Buka JFW 2015

Ini Pilihan Jalur Joging Favorit di Jakarta

Brittany Maynard Akhirnya Meninggal

Jenis Cedera yang Sering Dialami Pelari




Berita terkait

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

53 detik lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

4 menit lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

8 menit lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

9 menit lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

10 menit lalu

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

15 menit lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

16 menit lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

16 menit lalu

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

Menurut Gayus Lumbuan, putusan PTUN bisa memvalidasi bahwa KPU telah melakukan maladministrasi dalam tahapan pilpres

Baca Selengkapnya