Penyanyi Andien mengenakan busana rancangan Priyo Oktaviano dalam Jakarta Fashion Week 2015 di Senayan City, Jakarta, 6 November 2014. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta—Desainer Priyo Oktaviano dituding menjiplak karya desainer Amerika Serikat-Nepal, Prabal Gurung. Dalam ajang Jakarta Fashion Week 2015, Priyo menampilkan koleksi bertajuk 'African Blu'. Foto dari koleksi ini segera menyebar di internet dan disandingkan dengan koleksi pakaian Prabal. Ini terjadi beberapa hari setelah Priyo dinobatkan sebagai salah satu ksatria mode versi majalah mode Dewi dalam penutupan JFW 2015. (Baca: Tragedi Ksatria Mode)
Majalah Dewi, melalui laman situsnya mengumumkan pengunduran diri Priyo Oktaviano dari DFK. “Pada 11 November 2014, Majalah Dewi menerima pengunduran diri Priyo Oktaviano sebagai salah satu desainer DFK 2014. Kami menghormati dan menghargai keputusan tersebut untuk kebaikan industri fashion Indonesia,” begitu bunyi pengumuman di laman daring Dewi, Rabu, 12 November 2014.
Isu ini mencuat setelah akun berbagi foto Instagram berjudul Nyinyirfashion mengunggah beberapa foto desain Prabal Gurung yang diluncurkan pada Februari 2014 berdampingan dengan desain Priyo yang baru diluncurkan 7 November 2014 lalu. Sejumlah blog mode pun menyusul menyajikan gambar serupa. Desain keduanya memang terbilang sangat mirip dan hanya berbeda warna. Jika Prabal menggunakan palet warna merah, Priyo memilih menggunakan warna biru.
Priyo pun enggan berkomentar saat ditanyai hal ini oleh Tempo. “Terima kasih mas. All the best,” kata dia singkat. Tudingan plagiarisme desain yang dilakukan oleh Priyo sebenarnya bukan hanya kali ini saja. Koleksi Priyo tahun lalu pada ajang yang sama, diduga menjiplak rumah mode Balmain.
Jaket ataupun gaun dengan teknik tapis Lampung dengan garis emas dan warna merah di atas bahan hitam dalam koleksi Gallore—yang disebut oleh Priyo terinspirasi dari Istana Versailles di Prancis—dituding sebagai jiplakan Balmain. Tentu, perbedaan besarnya berada pada teknik yang digunakan oleh masing-masing. Begitu juga tahun ini, Priyo menggunakan material lurik dan bahan sheer—yang mirip lapisan gordyn—sebagai material African Blu.
Isu plagiarisme di dunia mode juga bukan hal baru. Sebelumnya, desainer muda Patrick Owen juga pernah dituding menjiplak karya rumah mode Givenchy lewat motif print besar dan sweater dengan potongan boxy miliknya. Patrick membantah tudingan itu. “Sama sekali tidak ada niatan untuk mengambil referensi ke arah sana,” ujar Patrick saat ditemui di JFW pekan lalu. (Baca: Daur Ulang Ala Patrick Owen)