Proyek untuk Sanitasi Lebih Baik di Masa Depan

Reporter

Selasa, 18 November 2014 22:12 WIB

Sejumlah masa melakukan aksi dalam peringatan hari Air Dunia di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. (22/3). Mereka menganggap negara lalai memberikan akses air bersih dan sanitasi bagi rakyat dan menuntut pembangunan sektor sumberdaya air sebagai prioritas utama serta meminta pencegahan konflik air dengan melindungi sumber dan akses air bersih dari campurtangan Swasta. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Dira Noveriani, 17 tahun, relawan organisasi nirlaba yang menyediakan pendidikan berkualitas untuk anak-anak jalanan di Jakarta, terpilih mewakili anak Indonesia punya gagasan meraih mimpi dalam Project Sunlight dari PT Unilever Indonesia Tbk.

Dira yang mengajar matematika dan bahasa Inggris kepada anak-anak jalanan di daerah Jakarta Timur ini juga mengajarkan pengetahuan umum dan mengarahkan anak-anak tentang kebiasaan kebersihan yang layak.

Ia mengatakan, masih banyak orang tua yang masih belum teredukasi tentang kebersihan dan menjadi salah satu kesulitan yang ia hadapi.

“Masih banyak orang tua yang mendukung setengah-setengah. Seperti, ngapain mandi dua kali sehari, kan buang-buang air atau sudah nggak usah cuci tangan kan sudah bersih. Padahal kuman nggak keliatan,” ujar gadis manis yang bersemangat dalam membantu mendidik anak-anak di Indonesia ini. (Baca: 40 Persen Penduduk Tak Punya Akses Sanitasi Layak)

Ia bercerita, waktu mengikuti jambore, mendapati kamar mandi kotor dan air tidak mengalir. "Saya tahan pipis sampai dua hari sampai sakit," katanya.

Dari sana ia terpikir harus melakukan sesuatu. Proyek ini mengedepankan gagasan anak untuk menginspirasi masyarakat agar mau melakukan tindakan nyata dalam upaya menciptakan hari esok yang lebih cerah.

Proyek ini merupakan perwujudan dari Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang bertujuan mengajak jutaan orang di seluruh dunia untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak di generasi mendatang, dengan cara menerapkan hidup yang lebih lestari.

Data UNICEF pada tahun 2013, ribuan anak menderita dan meninggal karena penyakit yang diakibatkan oleh sulitnya mendapatkan akses untuk sanitasi yang layak dan air minum yang bersih dan higienis.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Pekerja Sif Malam Lebih Cepat Gemuk
40 Persen Penduduk Tak Punya Akses Sanitasi Layak
Vol Au Vent dan Pomelo Salad di Resto Patheya
Pekerja Shift Malam Lebih Cepat Gemuk

Berita terkait

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

28 Juni 2019

Garap Pengolahan Air Modern, Jasa Tirta II Gandeng Korea Selatan

Perum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Korea Water Resources Coperation (K-Water) dalam bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

10 Oktober 2017

Lindungi Sumber Air, Tiga Kementerian Teken Kerja Sama

Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW).

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

1 Oktober 2017

Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan, PU Bangun Embung dan Pipa Sepanjang 11 Kilometer

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung.

Baca Selengkapnya

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

24 Agustus 2017

50 Juta Warga Pakistan Terancam Teracuni Arsenik

Pemerintah Pakistan sangat menaruh perhatian terhadap meningkatnya ancaman racun arsenik yang ditimbulkan dari sumber air.

Baca Selengkapnya

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

12 Agustus 2017

Warga Untung Jawa Ogah Minum Hasil Penyulingan Air Laut

Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet mengatakan warga pulaunya enggan mengkonsumsi air minum hasil penyulingan air laut menjadi air tawar.

Baca Selengkapnya

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

12 Agustus 2017

Penyulingan Air Pulau Untung Belum Maksimal, Ini Alasan PAM Jaya  

Dirut PAM Jaya Erlan mengatakan instalasi penyulingan air ini masih milik Kementerian Pekerjaan Umum.

Baca Selengkapnya

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

12 Agustus 2017

Lurah Pulau Untung Jawa: Debit Air Suling Hanya 50 Meter Kubik  

Lurah Ade mengatakan warga dijanjikan air suling sebanyak 80 meter kubik per hari.

Baca Selengkapnya

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

31 Juli 2017

Air Keran Pemukiman Tak Semuanya Steril dari Racun

Air keran di pemukiman, tak semua steril dari racun yang berbehaya bagi tubuh.

Baca Selengkapnya