Chris Lie, Komikus Indonesia Prestasi Dunia
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Minggu, 23 November 2014 07:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak komikus Indonesia yang dikenal mendunia. Salah satunya, Chris Lie, pendiri komik re:On yang sempat membuat beberapa komik mendunia.
Komik berjudul Return of The Labyrinth terjual habis hanya dalam dua hari di ajang komik terbesar di dunia, San Diego Comic-Con pada Juli 2006. Christiawan Lie, nama panjangnya, adalah pendiri dan direktur Caravan Studio. Kesuksesannya di dunia ilustrator dan desain grafis berawal dari hobi menggambarnya sejak kecil.
Menjadi lulusan terbaik teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) dari 25 jurusan yang ada, membuat Chris malah melirik bidang ilustrator komik," Sempat jadi arsitek, tapi saya pilih jadi komikus," kata Chris di ajang HelloFest di Tenis Indoor Senayan pada 22 November 2014. (Baca : Komikus Dunia Akan Muncul di HelloFest)
Sejak kecil Chris mengaku, otodidak," Saya belajar dari mencontoh komik yang saya baca. Cita-cita saya ingin bisa belajar komik secara formal dan itu tercapai ketika saya berhasil mendapatkan beasiswa Fullbright di tahun 2003 untuk meneruskan S2 di bidang Sequential Art di Savannah College of Arts and Design," kata Chris yang sempat bekerja di bidang arsitek di perusahaan pematung Nyoman Nuarta di Bandung ini.
Selama kuliah, Chris magang di perusahaan penerbit ternama, Devil's Due Publishing. Pria kelahiran Solo, 5 September 1974 mulai dilirik, sejak saat itu. Ketika ada proyek action figur GI Joe dari Hasbro, perusahaan mainan raksasa pemegang lisensi pusat GI Joe, karya Chris rupanya yang terpilih.
Chris terlibat dalam pembuatan GI Joe Sigma 6 mulai dari pembuatan desain action figure, ilustrasi untuk cover DVD, kemasan serta media promosi lain yang berkaitan dengan komik tersebut di akhir 2004.<!--more-->
Dia mendapat kontrak untuk pembuatan karakter tokoh GI Joe selama lima edisi. Setelah itu, order untuk mendesain berbagai tokoh komik dan mainan semakin banyak.(Baca : Animator Indonesia Standar Internasional )
Chris pulang ke tanah air ada 2007 dan membangun bisnisnya sendiri dengan mendirikan Caravan Studio. Ia membutuhkan waktu selama enam bulan untuk mewujudkan ide bisnisnya. Tepat pada Januari 2008, dengan modal tabungan Rp 150 juta, ia mendirikan Caravan Studio.
Menurut Chris, di dunia komik itu mau bikin ledakan bisa diwujudkan dengan hanya mengerjakan dengan pensil dan kertas. Ia mengaku, pekerjaan sebagai komikus masih dipandang sebelah mata." Belum banyak orang tahu ngapain aja komikus itu. Dianggap bukan pekerjaan nyata. Padahal di Jepang, komikus jadi selebriti," katanya.
Chris mengatakan, lebih memilih tinggal di Indonesia," Saya bisa bangun komunitas komikus dari seluruh Indonesia," kata Chris yang membawahi 40 komikus dari seluruh Indonesia ini.
Idealisnya, ia ingin komikus bisa hidup dengan karakter ciptaannya, suatu saat nanti.
Saat ini, Chris bersama 16 orang ilustrator lain menggarap berbagai karakter tokoh mainan, komik hingga game, seperti GI Joe, Transformers, Monster Hunter hingga Street Fighter 4.
Hampir semua order pengerjaan datang dari perusahaan besar Amerika seperti seperti Marvel, Hasbro, Mattel, LEGO dan Sony Online Entertainment. Kecintaan terhadap budaya lokal tidak pernah hilang. Caravan Studio juga menggarap komik serial perwayangan Baratayudha.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Indonesia Peringkat 76 Negeri Paling Bahagia
Komikus Dunia Akan Muncul di HelloFest
Buka Pesan Telepon Setara Angkat Bocah 8 Tahun
Perlindungan Kulit dari Radikal Bebas