Tidur Cukup Bisa Kurangi Sakit  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 8 Desember 2014 14:22 WIB

Seorang penumpang kereta bersandar ditiang sebagai "bantalnya" saat tertidur dalam perjalanannya. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Orang dewasa yang mengatakan bahwa mereka tidur sekitar 7-8 jam per malam lebih sehat dibandingkan orang dewasa lainnya. Demikian diungkapkan oleh hasil penelitian di Finlandia. Para ilmuwan mengkalkulasi bahwa insomnia, apnea, dan jenis gangguan tidur lainnya bisa dikurangi karena total jumlah hari sakit para karyawan dikurangi hingga 28 persen.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan kaitan antara insomnia dan izin kerja karena sakit. Ada beberapa bukti yang menunjukkan hubungan antara durasi tidur dan izin kerja karena sakit," ujar Tea Lallukka, peneliti spesialis di Finnish Institute of Occupational Health di Helsinki, seperti dikutip dari situs BBC.

Adapun, Lallukka melanjutkan, penelitian terbaru mengevaluasi sampel secara nasional yang meliputi berbagai tipe pekerjaan. Ia dan rekan-rekannya menggunakan data dari survei nasional pekerja Finlandia yang berusia lebih dari 30 tahun pada 2000, yang melibatkan 1.875 wanita dan 1.885 pria. Partisipan tersebut menjawab pertanyaan mengenai gangguan tidur, gejala insomnia, tingkat mengantuk pada siang hari dan rata-rata jam tidur selama 24 jam, serta mendapat pengecekan medis untuk mengetahui masalah mental atau fisik.

Selain itu, para ilmuwan melihat absensi kehadiran kerja mereka sejak tahun 2000 hingga 2008 pada database Social Insurance Institution of Finland yang mendata ketidakhadiran karena sakit. Dari penghitungan itu diketahui bahwa pria yang melapor sering mengalami gejala insomnia mempunyai lebih dari sepuluh hari sakit per tahun dibandingkan pria yang tidak mengalami gejala tersebut, yang hanya izin sakit lima hari per tahun. Hasil yang hampir sama terlihat pada partisipan wanita dan semua tipe gangguan tidur.

Hasil riset menunjukkan bahwa tidur 7-8 jam per malam, yang melibatkan mayoritas partisipan dewasa, terrnyata ada hubungannya dengan lebih sedikitnya jumlah izin sakit saat bekerja. Sebanyak 10 persen wanita dan 13 persen pria melaporkan tidur rata-rata enam jam per malam, dan kurang dari 3 persen melaporkan tidur lima jam atau lebih sedikit.

"Selama ini diketahui bahwa kekurangan tidur secara kronis menyebabkan gangguan aktivitas pada siang hari," kata Borge Sivertsen, peneliti di Norwegian Institute of Public Health, yang berpusat di Oslo, Norwegia.

"Kemampuan kita untuk tetap berfokus dan mengatur puncak kognisi penampilan secara signifikan mengalami penurunan saat jam tidur kita terganggu untuk jangka panjang," kata Sivertsen. Untuk pria Finlandia, durasi optimal tidur adalah 7 jam 46 menit per hari, sementara wanita tidur optimal selama 7 jam 38 menit per hari. Demikian diungkapkan hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep.

"Mereka yang tidur lima atau kurang dari sepuluh jam ternyata melakukan izin pekerjaan antara 5-9 hari per tahun dibandingkan mereka yang tidur optimal," kata Lallukka.

REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI



Terpopuler:
Ini Daftar Pemenang FFI 2014
Empat Kebijakan Jokowi untuk Industri Kreatif
Jokowi Tonton 3 Film Indonesia Ini Sejak 2013

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya