Perhiasan Gaya Wabi-Sabi dari Jepang  

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 10:32 WIB

Gelang emas dipamerkan di dalam toko perhiasan Lukfook, di Macau, Cina, Selasa 26 Agustus 2014. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Rosalyn Citta Paramitha tercatat sebagai perancang perhiasan batu dan metal. Citta juga merancang tembaga yang dibiarkan teroksidasi. Akan tampak pola tak rata di setiap karyanya, yang seakan berkarat.

Hampir tak pernah ada sambungan dalam setiap perhiasannya. Pada akhir November lalu Citta ikut merayakan Jakarta Fashion Week dan pameran perhiasan Mutu Manikam. (Baca: Festival Mutumanikam Nusantara Indonesia Digelar)

Pada karya Citta, Hammered Necklace sebagai contoh. Ini adalah kalung perak selebar dua jari yang menyerupai tanda tanya. Bagian yang melengkung untuk dikalungkan di leher. Warnanya juga tak berkilau tapi membentuk pola seperti baja ditempa. Ada pula Hammered Choker. Kalung berbentuk huruf Yunani, Omega, berwarna kuning emas dengan detail seakan tak rata.

Konsep karya Citta dapat dibilang sebagai wabi-sabi, konsep estetika Jepang kuno. Konsep ini berpijak pada kesederhanaan (wabi) dan perayaan atas yang tua dan pudar (sabi). “Ketidaksempurnaan dihormati sebagai kesempurnaan,” katanya.

“Daripada yang mulus dan sempurna, saya suka yang rusak-rusak. Ada cantiknya di situ,” kata penggemar karya lukisan old master semacam Affandi ini. (Baca: Perhiasan Imitasi Sebabkan Alergi Kulit)

Citta sadar betul bahwa karyanya berbeda dengan perhiasan mainstream yang populer di sini. Tapi dia merasa harus ada yang memulai suatu perbedaan, meski jalannya tidak mudah. “Sekarang ini kami seperti tikus tanah yang meraba-raba mencari jalan,” katanya.

Harapan itu selalu ada, dan Citta mempercayai hal tersebut. “Terutama bagi orang-orang muda yang mencari sesuatu yang baru. Ini berlawanan dengan beberapa tahun lalu ketika orang mencari yang bermerek.” (Baca: Sensasi Penuh Drama di Paris)

KURNIAWAN | HP

Terpopuler
Heboh Miss World 2014, Siapa Juaranya?
Posisi BAB Terbaik, Jongkok atau Duduk?
Orang Indonesia Hanya Lahap Satu Buku Per Tahun
Gaya Tie Dye Shibori Jepang dalam Stola dan Scarf
Jelang Perayaan Natal, Cemara Hias Laris Manis

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

3 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

6 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

12 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

20 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

25 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

29 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

41 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

58 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya