Edukasi Media Dibutuhkan, Arahkan Tayangan Teve

Reporter

Minggu, 25 Januari 2015 10:48 WIB

Warga menonton tayangan rangkaian pernikahan Raffi Ahmad-Nagita Slavina di televisi, Jakarta, 16 Oktober 2014. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Komisi Penyiaran Indonesia pada 2013, mengungkapkan, terdapat 1.002 tayangan kekerasan tersebar di semua televisi.

Adegan kekerasan di televisi, membuat pemirsa kesulitan membedakan mana yang merupakan realitas dan mana rekayasa teknologi, dan mana adegan yang manusiawi dan adegan bohong.

Kepala Dinas Pendidikan Arie Budiman mengatakan, edukasi media pada para pelajar sangat diperlukan, karena saat ini media massa bukan lagi sarapan kedua.

"Tapi sudah menjadi sarapan pertama. Begitu bangun tidur, yang dilakukan adalah membaca berita," ujar Arie saat membuka kegiatan gerakan pelajar melek media di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jakarta, Sabtu, 24 Januari 2015.

Media massa, lanjut Arie, juga berperan dalam mengarahkan generasi muda ke arah yang lebih baik. Perangkat teknologi yang semakin canggih mendekatkan generasi muda dengan media massa. "Oleh karena itu, edukasi media diperlukan untuk mengarahkan generasi muda ke arah positif," kata dia.(Baca : Tiga Persamaan Heboh Acara Anang dan Raffi Ahmad)

Wartawan dari LKBN Antara, anggota Bidang Pendidikan PWI, Artini Suparno, mengatakan media massa acap menampilkan tayangan dan gambar yang semestinya tidak boleh ditonton para remaja.

"Untuk menangani dampak negatif dari media massa, perlu kompetensi literasi media agar terhindar dari pengaruh buruk media massa," kata Artini. "Kemerosotan akhlak dan moral generasi muda akan terjadi dengan cepat karena tayangan televisi," ujar Artini. Ia mensinyalir teknologi dan media massa mereduksi manusia menjadi budak-budak, bahkan di luar pemahaman dan kontrol atas mereka sendiri.(Baca :Siaran Ashanty, Lembaga Kehormatan Akan Tegur Anang)


Sementara itu, manajer CSR Bank Rakyat Indonesia, Eko Prasetyo, mengatakan, kegiatan yang didukung bank milik pemerintah tersebut, bertujuan agar pelajar paham media massa, mampu memilah mana media yang baik dan mana yang tidak.

Siswa kelas XI SMAN 52 Jakarta, Mega Putri, mengaku edukasi media
yang didapatnya sangat bermanfaat. Mega berharap kegiatan seperti itu sering diselenggarakan,sehingga generasi muda bisa membedakan mana media yang baik dan buruk.

EVIETA FADJAR


Berita Terpopuler
Pasien Epilepsi Kumat,Ini 4 Pertolongan Pertamanya
Gaya Keabadian Lotuz 2015
Jangan Panik Menghadapi Epilepsi
Pengguna Pil KB Terancam Terkena Kanker Otak

Berita terkait

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

30 hari lalu

Kenapa Kepergian Kejati Sumbar Asnawi dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi Disorot?

Kepala Kejati Sumbar Asnawi bepergian dengan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke Arab Saudi ke Arab Saudi mendapat sorotan. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

43 hari lalu

Disdik Jakarta Buka Posko Pelayanan KJMU, Ini Sebaran dan Jadwal Operasinya

Disdik DKI jakarta telah menyiapkan posko pelayanan untuk program KJMU. Tujuannya, untuk memastikan bantuan pendidikan lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

54 hari lalu

Polemik KJMU, DPRD DKI Usulkan Kenaikan Anggaran Pendidikan

DPRD DKI akan memanggil Dinas Pendidikan terkait polemik KJMU.

Baca Selengkapnya

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

55 hari lalu

KJMU Disoroti, Simak Aturan Baru hingga Syarat Pendaftaran

Pencabutan KJMU oleh Pemerintah DKI Jakarta menjadi sorotan perbincangan publik di media sosial

Baca Selengkapnya

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

18 Januari 2024

JPPI Kecam ASN yang Diduga Kampanye Ajak Guru Pilih Paslon Tertentu

JPPI meminta agar mereka yang terlibat dalam kampanye mendapat sanksi.

Baca Selengkapnya

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

17 Januari 2024

Angka Buta Aksara di Papua Capai 19 Persen, ini Langkah yang akan Dilakukan Disdik

Angka buta aksara secara nasional itu mencapai 1,8 persen.

Baca Selengkapnya

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

3 Desember 2023

Warga Sanggah Data Terbaru KJP Plus: Kehidupan Saya Masih Sama ...

Seorang warga penerima KJP Plus mengaku anaknya telah mendapat KJP Plus sejak 2017, tapi tiba-tiba dicabut usai Dinas Pendidikan bersih-bersih data.

Baca Selengkapnya

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

29 November 2023

Cerita Penerima KJP Plus yang Datanya Dicoret: Angkot Dibilang Mobil Mewah?

Penyisiran ulang data penerima bantuan sosial oleh Pemprov DKI berdampak antara lain dicoretnya sebanyak 75.497 siswa pemegang KJP Plus.

Baca Selengkapnya

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

28 November 2023

70 Gedung Sekolah di Kota Serang Alami Kerusakan Berat

Menurut Suherman, kerusakan gedung sekolah itu akan segera ditangani.

Baca Selengkapnya

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

27 November 2023

Atap Sekolah Roboh, Sebagian Rombel SDN Pondok Cabe Udik 2 Numpang Dulu ke Sekolah Terdekat

Setelah peristiwa atap sekolah roboh Sabtu lalu, Disdikbud Tangsel akan memprioritaskan renovasi total SDN Pondok Cabe Udik 2.

Baca Selengkapnya