Kisah Lurah Srikandi, Kumpul Warga Sembari Narsis  

Reporter

Rabu, 22 April 2015 08:19 WIB

Erna Sri Wulandari, Lurah Nginden Jangkungan, Surabaya, Jawa Timur.

TEMPO.CO, Surabaya - Usianya baru saja melewati separuh abad. Tapi gurat kecantikan masih terlihat jelas di wajahnya. Kebaya berwarna ungu-biru yang dipakainya semakin memancarkan wajah cerahnya. Perempuan berkerudung itu seperti ingin lebih menghayati makna Hari Kartini.

Perempuan itu adalah Erna Sri Wulandari, satu dari 27 lurah perempuan yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Ditemui Tempo di kantor Kelurahan Nginden Jangkungan, Jalan Nginden Baru, Surabaya, Selasa, 21 April 2015, Erna menceritakan pengalamannya menjadi lurah srikandi.

Erna mulai menjabat lurah pada pertengahan Juli 2014. Kelurahan Nginden Jangkungan menjadi kantor perdananya. Sebelumnya, ibu dua anak ini menjabat Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Tenggilis Mejoyo selama sepuluh tahun. Erna mengawali kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Penerangan pada 1985 hingga akhirnya instansi itu dilikuidasi pada 2000.

Memimpin 15.621 warga yang tinggal di sebelas rukun warga menjadi tantangan tersendiri bagi Erna, yang berstatus sebagai orang tua tunggal sejak 2007. Erna mengaku khawatir saat diangkat menjadi lurah. Tapi kekhawatiran itu sirna saat dia bertemu langsung dengan warganya dalam acara syukuran peringatan kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 2014. Warga bahkan menyambutnya dengan antusias. Mereka ingin bersalaman sekaligus mengenal lebih dekat lurah perempuan pertama di Nginden Jangkungan itu.

Kesibukan berfoto bersama selalu mewarnai hari-hari Erna setiap kali dia terjun ke tengah masyarakat. "Pas saya juga seneng narsis, jadi ya diladeni aja warganya," kata ibunda Dimas Aryo Arumbinang, 26 tahun, dan Dinda Ayu Adelia, 20 tahun, ini.

Sebagai lurah perempuan, Erna bukannya tidak pernah mengalami kesulitan, terutama jika berurusan dengan tanah. Untungnya, di daerah Nginden Jangkungan tidak banyak tanah kosong yang disengketakan. Tapi Erna mengatakan tetap harus memahami masalah pertanahan yang selama ini memang belum dikuasainya.

Erna juga sempat mendapat protes dari warga. Bukan karena kecantikannya, tentu saja. Tapi lantaran Erna mengundang warga untuk menghadiri rapat pada pukul 18.00, bertepatan dengan waktu salat maghrib dan menjelang salat isya. Maklum saja, warga Nginden Jangkungan dikenal sangat religius. Mereka tidak akan mau beracara sebelum salat isya selesai. "Saya diprotes, 'Lurahnya itu enggak salat magrib, ta?' Akhirnya setelah itu kalau rapat selalu pukul 19.30 atau lebih," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

6 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

8 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

9 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

10 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

10 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya