Tips Menghadapi Remaja dengan Self Esteem Rendah

Reporter

Rabu, 6 Mei 2015 04:59 WIB

Ilustrasi anak remaja berpacaran diawasi orang tuanya. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

BISNIS.COM, Jakarta -Remaja putri yang memiliki self esteem rendah tak bisa disamaratakan perlakuannya. Berikut langkah yang bisa dilakukan orangtua.


Psikolog Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana mengatakan selain anak yang harus berupaya memperbaiki diri, orangtua pun harus belajar bagaimana menangani masalah rendahnya penghargaan diri remaja putrinya.


Kesibukan orang tua mencari nafkah, tuturnya, tak bisa dijadikan alasan penghambat.


"Kesibukan dan keterbatasan waktu orangtua tidak bisa dijadikan alasan. Tetap harus beri perhatian ke anak," ujarnya dalam acara Marina Funtastic You di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (5/5/2015).


Dia menilai peran orangtua sangat penting memberi dukungan saat putra dan putrinya mengalami gejolak akibat berada di masa peralihan. Bila tak didukung, para remaja akan mencari lingkungan yang bisa mendukung keinginannya.


Advertising
Advertising

"Kalau ingin anaknya menjadi individu yang sehat mental dan fisiknya tidak bisa dipaksakan karena remaja butuh dukungan. Dia akan mencari lingkungan lain yang mendukungnya," katanya.


Peran orangtua, menurutnya, bukan untuk mengikuti keinginan remaja. Melainkan, untuk mengarahkan dengan cara berdiskusi dan memahami apa yang dialami.


"Bukan dituruti tapi untuk diajak diskusi," katanya.


Di kesempatan yang sama, Pradikta wicaksono atau Dikta, Vokalis Yovie and Nuno, mengatakan remaja putri tak perlu cemas soal hal-hal sepele. Wawasan yang luas dan mengetahui kelebihan diri bisa menjadi modal untuk menjadi pribadi yang baik.


'Wawasan luas, pergaulan luas, tidak takut mencoba hal baru, percaya diri dan tahu kelebihan diri bisa menjadi nilai tambah," katanya.


Ketika remaja, dia pun mengaku mengalami hal yang sama saat minat tak seiring dengan dukungan orangtua. Dikta mengatakan sejak mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas dirinya lebih berminat dengan bidang musik. Namun sang Ayah tak merestui pilihan Dikta.


Baru setelah melihat apa yang telah dicapainya, orangtua pun melihat bagaimana kesungguhannya menjalani karir sesuai pilihannya.


"Papa dulu enggak support karena trauma dengan kehidupan anak band. Tapi setelah kayak gini, saya juga anak ya enggak macam-macam akhirnya didukung juga," ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya