TEMPO.CO, Jakarta - Napas ternyata bisa dijadikan penanda atawa alat deteksi penyakit yang sedang diderita. Sebab, jika Anda sakit, ada banyak kandungan kimia dalam mulut yang juga keluar ketika Anda bernapas.
Dengan demikian, penting mengetahui jika Anda sedang tidak sariawan, gusi bengkak, amandel, atau penyakit mulut lainnya, dan napas Anda berbau, besar kemungkinan Anda menderita diabetes, asam lambung, kerusakan hati, atau bahkan sakit jantung.
Dilansir Boldsky, Rabu, 27 Mei 2015, berikut ini beberapa penyakit yang bisa dideteksi melalui bau mulut.
1. Asam lambung
Penderita asam lambung biasanya merasakan pergolakan dalam perut yang diakibatkan asam yang bergerak naik ke dalam pipa makanan dan juga mulut. Penyakit ini bisa melemahkan proses pencernaan makanan dalam lambung yang kemudian membusuk dan menyebabkan bau busuk melalui napas.
2. Infeksi saluran napas
Infeksi saluran pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan sinusitis, menyebabkan bau busuk pada napas. Bakteri lendir terakumulasi dalam paru-paru dan saluran pernapasan sehingga menyebabkan bau saat bernapas.
3. Diabetes
Penderita diabetes memiliki aroma napas yang khas menyerupai bau penghilang cat paku atau terkadang mirip aroma buah. Jika mengalami kondisi seperti itu, tandanya senyawa keton beracun sedang terakumulasi dalam darah. Senyawa keton menyebabkan bau yang terbentuk akibat pemecahan lemak dan protein otot.
4. Gagal jantung
Sebuah analisis menunjukkan bahwa aroma napas dapat mendiagnosis penyakit jantung. Sampel napas yang diambil nantinya diperiksa untuk beberapa senyawa volatil untuk mendeteksi penyakit jantung.
5. Gagal ginjal
Bau napas juga bisa menjadi indikasi gagal ginjal. Sebab, amonia terakumulasi dalam darah sehingga bau khas akan keluar melalui napas. Amonia adalah limbah beracun yang dikeluarkan melalui urine. Ketika ginjal tidak bekerja, maka amonia akan terakumulasi dalam darah.
RINA ATMASARI | BOLDSKY
Berita terkait
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
19 jam lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
7 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
9 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
9 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
16 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
18 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
18 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
18 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
19 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
19 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca Selengkapnya