TEMPO.CO, London - Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan mental yang cukup parah dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. Kehilangan memori, begitu istilah gampangnya. Alzheimer adalah jenis yang paling umum dari demensia.
Demensia bukanlah penyakit. Kondisi ini adalah istilah yang menggambarkan keseluruhan berbagai gejala yang berhubungan dengan penurunan memori atau kemampuan berpikir lainnya.
Demensia sering salah disebut sebagai "kepikunan" atau "pikun". Namun demensia lebih berat dari sekadar pikun karena merupakan penurunan mental yang serius, bukan sekadar bagian normal dari penuaan.
Sejumlah ahli meyakini demensia bisa ditunda atau bahkan dicegah. Salah satunya, dengan menjalani gaya hidup sehat. Berikut hal-hal yang diyakini bisa mencegah demensia:
Makan banyak buah dan sayur
Ada bukti yang menunjukkan bahwa diet Mediterania yang mengharuskan banyak buah segar dan sayuran, minyak zaitun, kacang-kacangan, serta ikan dapat mengurangi risiko demensia atau kepikunan. Sejumlah penelitian juga menyimpulkan bahwa mengonsumsi lemak tak jenuh dapat membantu mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Olahraga teratur
Olahraga secara teratur adalah cara penting untuk mengurangi risiko terkena demensia. Olahraga secara teratur membantu memastikan otak Anda dalam kondisi prima karena aliran darah menuju kepala menjadi lancar.
Berhenti merokok
Merokok memiliki efek yang sangat berbahaya bagi jantung, paru-paru, dan sistem vaskular, termasuk pembuluh darah di otak. Merokok diyakini meningkatkan risiko mengembangkan demensia vaskular. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit Alzheimer, di mana perokok hampir dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini ketimbang mereka yang tidak merokok.
Menjaga otak tetap aktif
Yang sedikit orang tahu, olahraga otak juga dapat berguna untuk kesehatan kognitif Anda. Lebih banyak membaca, menekuni hobi baru, dan melakukan teka-teki silang selain menyenangkan, juga bagus untuk mengaktifkan otak Anda.
Tidur yang cukup
Sejumlah studi dalam beberapa tahun terakhir menghubungkan kualitas dan durasi tidur dengan kesehatan kognitif. Penelitian menemukan bahwa mereka yang sering kurang tidur lebih mungkin untuk memiliki plak amiloid di otak mereka, ciri utama dari penyakit Alzheimer.