Batu Akik Papua Ini Bersisik Seperti Ikan
Editor
Mohammad Reza Maulana
Selasa, 9 Juni 2015 14:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengusaha hotel, Den Bagus, menemukan sebongkah batu unik di pedalaman Pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua Barat. Dengan pinggiran hijau, tengahnya bermotif seperti sisik berwarna kuning dengan bagian tengah kemerahan. "Warga setempat menamakannya batu mawar sisik naga emas," katanya, Selasa, 9 Juni 2015.
Meski namanya sekilas mirip, jangan bayangkan batu ini seperti batu sisik naga (septarian nodules) asal Enrekang, Sulawesi Selatan. Sisik di batu milik Bagus lebih berpola dan tegas, mirip sisik ikan arwana. "Kalau disenter, hijaunya terang," kata pria yang sedang membangun hotel di Pulau Waigeo dan Gam di Raja Ampat ini.
Bagus, yang mengenakan blue sapphire di jemarinya, membeli batu mawar sisik naga emas dari warga di Gunung Terbakar, satu jam perjalanan mobil dari Waisai, ibu kota Raja Ampat. Awalnya, dia ragu akan keaslian batu itu. Terlebih, harga yang dipatok pemiliknya lumayan tinggi--dia butuh dua kali pertemuan untuk merayu si pemilik. Namun, dia enggan menyebutkan jumlah mahar dengan alasan tidak ada nilai baku untuk batu. "Semua sesuai selera," ujarnya.
Kesukaan Bagus akan batu itu beraneka warna itu menutupi keraguannya. Apalagi setelah si pemilik mengatakan tidak pernah menemukan batu seperti itu setelah bertahun-tahun mencari batu berharga di Raja Ampat--yang dikenal sebagai penghasil batu pancawarna ciamik. Kamis, 4 Juni lalu, jual-beli berlangsung.
Bagus, warga Jakarta Utara, membawa batu seberat 5,1 kilogram itu kembali ke rumahnya sehari pasca-bertransaksi. Batu berdimensi 250 x 170 x 87 milimeter tersebut lalu dikirim ke International Colour Gems Laboratory (ICGL) di Jalan Fachrudin, Jakarta Pusat. Ahad lalu, pemeriksaan rampung dan menyatakan batu sisik naga emas itu tergolong natural chalcedony. Meski mengaku bukan penggemar batu, Bagus tidak berencana menjual koleksi barunya tersebut.
REZA MAULANA