Begini Bantuan Depkes Berikan Makanan Pedamping ASI  

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 04:39 WIB

TEMPO/ Dimas Aryo

TEMPO.CO , Jakarta:Selama tahun 2015 Kementerian Kesehatan intensif mengirim makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI), pemberian makanan tambahan ibu hamil (PMT-Bumil), dan pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) di beberapa daerah di Indonesia. Makanan pendamping ini dikirimkan baik di tingkat provinsi maupun langsung ke Kabupaten. MP-ASI dan PMT Bumil dilakukan untuk mengantisipasi masalah gizi, sementara PMT-AS lebih mengarah kepada memperkenalkan atau membiasakan sarapan sebelum anak-anak beraktifitas di sekolah.

Demikian disampaikan dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada Selasa, 18 Agustus 2015.

Dalam rilis ini juga menyebutkan total bantuan yang sudah dikirimkan selama Januari sampai Agustus 2015 sebanyak 18.391 karton MP-ASI, 587.971 karton PMT-Bumil, dan 652.800 karton PMT AS.

Sementara masih ada cadangan lagi di Kemenkes sebanyak 184.550 karton MP-ASI, 266.659 karton PMT-ASI, 1.140 karton PMT-AS. Adapun satuannya adalah MP-ASI 6.72 kilogram per karton, PMT-Bumil 3 kilogram per karton, dan PMT-AS 2.16 kilogram per karton.

Pengirman makanan tambahan dilakukan untuk mengantisipasi masalah gizi pada Balita, ibu hamil dan anak sekolah. Selain itu pengiriman juga dilakukan sebagai buffer stock (persediaan tambahan untuk pengamanan) khususnya dalam tanggap darurat bencana.

Adapun pemberian MP-ASI, PMT-Bumil, dan PMT-AS sebagai antisipasi masalah gizi kurang. Namun, bila ditemukan kasus gizi buruk, maka diberikan tata laksana kasus gizi buruk. Penderita akan dirawat di Puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit atau ke traumatic feeding center (TFC) sampai kondisinya kembali ke status gizi baik.

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam mencegah terjadinya gizi buruk. Ini dilakukan dengan aktif pemantauan pertumbuhan anak dimulai dari Posyandu. Jika berat badan bayi/anak tidak naik 2 kali berturut-turut, maka anak tersebut dapat segera dirujuk ke Puskesmas untuk divalidasi apakah memerlukan perawatan lebih lanjut.

Dijelaskan juga untuk mengendalikan masalah gizi, Kementerian Kesehatan melakukan pemantauan dan pemberian bantuan melalui Dinas Kesehatan. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan Kemenkes dan Dinas kesehatan saja, namun juga melibatkan 12 kementerian, universitas, anggota legislatif, PKK, dan LSM. Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan status gizi masyarakat ditentukan oleh 30 persen sektor kesehatan dan 70 persen sektor non kesehatan seperti tingkat pendidikan, ekonomi dan kualitas lingkungan.

HADRIANI P.

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya