Ini Penyebab Pasaran Batu Akik Anjlok  

Reporter

Selasa, 8 September 2015 18:25 WIB

Bongkahan batu yang disebut Giok Aceh, ditawarkan dengan harga Rp 250 juta dalam acara GemStone Festival di halaman RRI, Bandung, 26 Februari 2015. Festival Gemstone merupakan acara untuk menampilkan berbagai jenis batu akik dengan keindahan dan keunikannya. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Geolog sekaligus pakar batu mulia, Sujatmiko, menyebutkan sejumlah penyebab anjloknya animo masyarakat terhadap batu akik. “Sekarang trennya kembali ke batu mulia, seperti safir dan merah delima," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 September 2015. "Sedangkan batu Nusantara (semi-mulia) sudah mulai berkurang."

Sujatmiko mengatakan salah satu pemicunya adalah harga penjualannya yang sempat terkerek terlalu tinggi. “Memang overpriced. Ketika booming, orang memanfaatkannya tanpa appraisal,” katanya. “Sekarang saat pasar sudah jenuh, harganya mulai merosot.”

Menurut Sujatmiko, turunnya pamor batu akik terjadi di banyak kota di Indonesia. Namun animo terhadap batu akik masih bertahan di sejumlah daerah di wilayah timur Indonesia.

Dia mengatakan sempat menganjurkan agar pemerintah membentuk sentra batu akik yang dikelola negara. Hal itu untuk menjaga harga dan kualitas. Saat booming, Sujatmiko melanjutkan, banyak bertebaran batu akik palsu yang meruntuhkan kepercayaan masyarakat. "Bahkan beberapa yang menang counter, belakangan ternyata palsu," ujarnya. “Belum ada respons pemerintah daerah terhadap kondisi ini."

Menurut Sujatmiko, ada dua kategori pemalsuan batu mulia dan semi-mulia yang ditemukannya. Pertama, batu imitasi; kedua, batu sintetis. “Yang sintetis susah dibedakan. Kalau imitasi gampang,” katanya.

Sujatmiko mengatakan batu sintetis umumnya ditemukan dalam pemalsuan batu mulia. Dia mencontohkan, batu palsu sintetis jenis merah delima, misalnya, dibuat lewat proses rekayasa. “Kalau sintetis itu sifat-sifat batuannya sama, kecuali di dalamnya ada gelembung atau inklusi yang menunjukkan itu bukan natural atau warna yang tidak biasa,” ujarnya. “Sifat batuannya sama, tapi kelihatan ada sesuatu yang tidak natural.”

Batu palsu, misalnya, dibuat dengan cara menghancurkan batu mulia, lalu disambungkan lagi dengan perekat sekaligus ditambahi zat pewarna. Sujatmiko mengaku dibutuhkan pengalaman untuk mengetahui batu palsu sintetis. “Harus pakai mikroskop, barulah ketahuan,” ucapnya.

Menurut Sujatmiko, batu imitasi umumnya ditemukan dalam pemalsuan batu semi-mulia atau batu akik. Ada yang terbuat dari bahan kaca, plastik, atau menggunakan batu akik dengan pemberian warna tertentu agar mirip jenis batu akik lain. “Berat jenisnya dan sifat optiknya sudah berbeda,” ujarnya.

Maraknya penemuan batu akik palsu ini membuat peminat batu akik mulai pilih-pilih. “Mereka memilih yang berkualitas saja,” kata Sujatmiko. Dia sudah tidak lagi mendengar transaksi batu akik dengan harga fantastis, tapi masih ada yang memperjualbelikan batu akik dengan harga puluhan juta rupiah.

AHMAD FIKRI


Video tentang Heboh Batu Akik:


Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

12 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

15 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

18 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

28 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

54 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya