TEMPO.CO, Jakarta - Siapa sangka sebatang es krim dapat menjadi inspirasi karya-karya fesyen nan menawan? Di tangan lima desainer papan atas Tanah Air, sebatang es krim coklat putih bertabur kacang almond berhasil diterjemahkan ke dalam lima kreasi berkelas dan bercita rasa tinggi.

Kelima perancang tersebut antara lain Sebastian Gunawan, Tex Saverio, Sapto Djojokartiko, Priyo Oktaviano, serta Rinaldy A. Yunardi. Pandawa di dunia fesyen itu berkolaborasi dengan PT Unilever Indonesia Tbk. dalam meluncurkan Magnum White Collection.

Koleksi sangat terbatas yang hanya berlaku selama Agustus-Oktober itu merupakan buah imajinasi kelimanya terhadap produk es krim Magnum White Almond dari Wall’s, yang diluncurkan pada Mei.

Terdapat lima buah karya dalam koleksi serba putih tersebut, yaitu sebuah scarf, sebuah tas genggam (clutch bag), sebuah baju hangat (sweatshirt), sebuah kacamata hitam, dan sepasang gaun berpotongan simple.

Scarf dalam koleksi itu diberi judul Dream, yang merupakan buah tangan Sapto Djojokartiko. Produk yang satu ini memadukan bahan chiffon crepe nan lembut dengan motif print sangat eksklusif yang didesain khusus bagi wanita yang berkepribadian stylish dan kreatif.

Sapto menjelaskan karyanya terinspirasi dari budaya Indonesia dan sangat pas untuk dikenakan sehari-hari. “Untuk koleksi ini, saya secara khusus memilih motif Penara, yang terinspirasi dari alat tembaga untuk mencetak batik cap,” jelasnya.

Aksen motif di atas scarf rancangannya didesain dengan tingkat akurasi tinggi, dan ciri khas mempertemukan motif dari dua titik yang saling berseberangan. Menurutnya, scarf tersebut sangat cocok bagi pemakai yang senang bereksperimen dengan penampilannya.

“Karena terbuat dari bahan yang ringan, pemakainya dapat dengan mudah mengeksplorasi scarf ini dengan berbagai cara dan gaya yang paling sesuai dengan selera dan karakter mereka masing-masing,” imbuhnya.

Di sisi lain, ada juga tas genggam cantik karya Priyo Oktaviano yang diberi judul Fairy. Tas berwarna putih dengan bentuk simple tersebut didesain khusus untuk pribadi yang feminin dan romantis.

Priyo sengaja memilih bahan lace brocade yang feminin dengan sentuhan coutoure nan mewah. Sekadar catatan, Fairy merupakan hasil karya tas perdana dari Priyo. “Saya memilih warna putih dengan sentuhan snowflake dari beads di bagian depan yang dibuat oleh tangan.”

Menurutnya, tantangan terbesar untuk tas genggam tersebut ada dari segi penentuan desain, ukuran, dan bahan. Untuk beads, misalnya, pemilihan dilakukan dengan sangat jeli agar manik-maniknya tidak terlalu rapuh dan pemasangannya benar-benar presisi.

Koleksi lainnya adalah Winter karya Tex Saverio. Winter merupakan sebuah sweatshirt uniseks yang dijahit khusus untuk pribadi dengan karakter edgy, berani, dan selalu ingin tampil beda.

Perancang yang karya-karyanya sudah dikenakan berbagai selebriti kelas dunia itu sengaja memilih warna oranye untuk dipadukan dengan dasaran putih. Di berbagai sisi, ditambahkan pula motif geometri nan dinamis dan glamor untuk penampilan yang lebih berkarakter.

Selanjutnya, ada juga Innocence yang merupakan sepasang gaun rancangan Sebastian Gunawan yang didesain khusus bagi wanita yang bergaya muda, dinamis, dan anggun. Kedua gaun putih itu dikombinasikan dengan taburan kristal Swarovski pada bagian depan.

Untuk menambah kesan mewah, desainer yang akrab disapa Seba itu menambahkan aksen brokat dan sentuhan embellishment nan mewah. Bagaimanapun, dia memadukannya dengan potongan yang simple sehingga nyaman dan ringan untuk berbagai suasana.

Karya terakhir adalah Sky, yang merupakan kacamata hitam rancangan Rinaldy A. Yunardi. Kacamata berbingkai bulat itu dipadukan dengan aksen detail handmade yang terbuat dari bahan metal finishing silver rhodium pada kedua sisinya.

Menurutnya, kacamata dengan sentuhan akhir penuh detail ini sangat cocok bagi pribadi yang ekspresif dan gemar berpetualang. Terdapat berbagai pilihan warna lensa untuk Sky a.l. biru, merah muda, ungu, dan abu-abu

Masing-masing karya di dalam Magnum White Collection tersebut juga direpresentasikan oleh selebriti yang dinilai memiliki kepribadian yang sesuai. Biduanita Raisa, misalnya, didapuk mewakili gaun Innocence.

“Kebetulan saya suka penampilan feminin, praktis, dan simple, serta tidak terlalu edgy. Menurut saya, rancangan Sebastian Gunawan ini sangat sederhana tapi anggun, dan cocok untuk dikenakan pada acara semiformal dan formal,” kata Raisa.

Adapun, Dominique Diyose, Raline Shah, Sandra Dewi, dan Prisia Nasution masing-masing didapuk untuk merepresentasikan Winter, Dream, Fairy, dan Sky. “Kami menilai karakter mereka sesuai untuk koleksi ini,” jelas Senior Brand Manager Magnum Atiek Fatimah.

Bagaimana? Tertarik memiliki salah satu atau seluruh koleksi terbatas keluaran Magnum? Mungkin Anda harus bergegas untuk memburunya, karena rancangan-rancangan limited edition nan elegan itu juga dipasarkan dalam rentang waktu singkat.

BISNIS