Ini Pentingnya ASI bagi Saluran Pencernaan Anak

Reporter

Kamis, 24 September 2015 06:29 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

SWA.CO.ID, Jakarta - Persepsi orang tua mengenai diare dan kolik pada anak adalah penyakit yang biasa terjadi dan seringkali mendapat tindakan yang terlambat dan penanganan yang kurang maksimal. Padahal, diare dan kolik dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak serta kualitas hidup keluarga.

Satu tahun pertama kehidupan merupakan waktu saluran pencernaan berkembang untuk mencapai tahap penyempurnaan, sehingga gangguan pencernaan seperti diare dan kolik sering terjadi.

Berdasarkan laporan dari WHO dan UNICEF, pada 2013 terdapat 340 ribu anak balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare. Angka ini menunjukkan risiko yang besar ketika diare tidak ditangani secara tepat.

Terkait dengan kolik, penelitian yang berjudul A Prospective 10-Year Study on Children Who Had Severe Infantile Colic di 2015 mengungkapkan bahwa 33,3 persen anak yang sering mengalami kolik di tahun pertama kehidupannya, akan lebih sering merasakan nyeri perut berulang ketika usianya menginjak 10 tahun.

Tidak hanya itu, 55 persen anak yang menderita kolik juga akan lebih sering mengalami gangguan tidur ketika memasuki usia yang sama. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarganya.

“Bukan hanya mengganggu tumbuh kembang si kecil, anak kolik juga dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan interaksi antar anggota keluarga, sehingga kualitas hidup keluarga menjadi menurun,” ujar DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K).

Untuk mencegah hal ini, Prof. Yvan Vandenplas dari Department of Pediatric, University of Brussels, menyarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama 2 tahun kepada anak dan menjaga nutrisi selama mengandung. Hal ini dikarenakan memiliki nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil, mulai dari perkembangan otak hingga peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Anak yang mendapatkan ASI memiliki sistem pencernaan dan imun yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak diberi ASI. Pemberian susu formula kepada anak meningkatkan bakteri jahat yang berbahaya untuk sistem pencernaan anak.

Secara alami, ASI mengandung probiotik dan laktosa yang dapat menjaga kesehatan serta kenyamanan saluran pencernaan. Apabila terasa kurang, probiotik dan laktosa tambahan dapat diberikan kepada anak berusia tujuh bulan ke atas melalui makanan dan minuman olahan susu, seperti yoghurt dan keju. Salah satu jenis probiotik atau bakteri baik, yakni Lactobacillus reuteri, memiliki potensi untuk memberikan kenyamanan pada saluran cerna, sehingga mampu mengurangi gejala gangguan
pencernaan.

Sementara Laktosa atau karbohidrat yang terkandung di dalam susu mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dengan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota baik dalam usus, meningkatkan penyerapan kalsium, serta mineral lainnya.

SWA.CO.ID

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya