Ikebana Mishoryu, Mengadung Filosofi Tuhan, Bumi dan Manusia  

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 04:59 WIB

Seni merangkai bunga Ikebana. wikipedia.com

TEMPO.CO , Jakarta:Setiap tahunnya, sejak tahun 1982, Japan Foundation di Indonesia telah melangsungkan kelas seni merangkai bunga atau lebih populer disebut dengan Ikebana. Seperti biasanya, di akhir masa kursus Japan Foundation akan menyelenggarakan pameran.

"Tahun ini Japan Foundation mengusung aliran Mishoryu sebagai aliran utamanya," kata Nurul Komari Moefti, Chieft Program Officer Cultural Section, di Gedung Summitmas 1. Mishoryu adalah salah satu dari 7 aliran ikebana yang ada di Indonesia. Konsep dasar aliran ini adalah Tuhan, bumi dan manusia yang tercipta dalam rangkaian bunganya.

Kursus Ikebana Mishoryu tahun ini telah berlangsung sejak 22 Mei 2015 yang diikuti oleh 24 peserta. Tahun 2015, pameran Ikebana dilangsungkan 1-2 Oktober 2015 di Gedung Summitmas 1 yang bisa dinikmati secara gratis oleh umum.

Sebelum mengikuti pameran yang dipersembahkan untuk tugas akhir, para murid harus menjalani kursus selama 4 bulan di Japan Foundation.

"Para murid akan dibimbing oleh guru selama 2 jam setiap minggunya," ungkap Nurul. Kursus ini diselenggarakan setiap hari Jumat mulai pukul 2 siang hinga 4 sore.

Sementara itu, biaya kursus ikebana ini Rp 450.000 untuk 4 bulan. "Harga tersebut dipergunakan untuk membeli sebagian bunga dan untuk pemeliharaan ruangan," lanjut Nurul. Ia mengungkapkan, Japan Foundation menyubsidi sebagian bunga, peralatan, serta guru.

Nurul melanjutkan, siapapun bisa menjadi peserta kursus Ikebana di Japan Foundation. Setiap tahun, pengumuman pendaftaran bisa dilihat di situs resmi Japan Foundation. Ia juga mengingatkan, setiap tahunnya Japan Foundation hanya menerima 25 murid saja.

DINI TEJA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

10 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

14 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

21 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

22 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya