TEMPO.CO , Jakarta:Setiap tahunnya, sejak tahun 1982, Japan Foundation di Indonesia telah melangsungkan kelas seni merangkai bunga atau lebih populer disebut dengan Ikebana. Seperti biasanya, di akhir masa kursus Japan Foundation akan menyelenggarakan pameran.
"Tahun ini Japan Foundation mengusung aliran Mishoryu sebagai aliran utamanya," kata Nurul Komari Moefti, Chieft Program Officer Cultural Section, di Gedung Summitmas 1. Mishoryu adalah salah satu dari 7 aliran ikebana yang ada di Indonesia. Konsep dasar aliran ini adalah Tuhan, bumi dan manusia yang tercipta dalam rangkaian bunganya.
Kursus Ikebana Mishoryu tahun ini telah berlangsung sejak 22 Mei 2015 yang diikuti oleh 24 peserta. Tahun 2015, pameran Ikebana dilangsungkan 1-2 Oktober 2015 di Gedung Summitmas 1 yang bisa dinikmati secara gratis oleh umum.
Sebelum mengikuti pameran yang dipersembahkan untuk tugas akhir, para murid harus menjalani kursus selama 4 bulan di Japan Foundation.
"Para murid akan dibimbing oleh guru selama 2 jam setiap minggunya," ungkap Nurul. Kursus ini diselenggarakan setiap hari Jumat mulai pukul 2 siang hinga 4 sore.
Sementara itu, biaya kursus ikebana ini Rp 450.000 untuk 4 bulan. "Harga tersebut dipergunakan untuk membeli sebagian bunga dan untuk pemeliharaan ruangan," lanjut Nurul. Ia mengungkapkan, Japan Foundation menyubsidi sebagian bunga, peralatan, serta guru.
Nurul melanjutkan, siapapun bisa menjadi peserta kursus Ikebana di Japan Foundation. Setiap tahun, pengumuman pendaftaran bisa dilihat di situs resmi Japan Foundation. Ia juga mengingatkan, setiap tahunnya Japan Foundation hanya menerima 25 murid saja.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
1 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?