Kala Lukisan Van Gogh Muncul dalam Batik...

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 2 Oktober 2015 18:59 WIB

Sejumlah siswa/i sedang mengambil malam (lilin) sebagai bahan utama membatik pada kelas bermuatan lokal membatik di SMP Stela Duce 1 Dagen, Yogyakarta, 2 Oktober 2015. Sejak tahun 2012 setiap siswa/i diwajibkan mengenakan pakaian batik dari hasil karyanya sendiri. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Mereproduksi lukisan ternama lewat media kanvas dan cat minyak sudah biasa, Ajanis Maliki ingin melakukannya dengan cara yang tak biasa. Cara Indonesia: yakni batik.

Ajanis mengombinasikan kuas, canting dan spons untuk menorehkan malam hingga menyerupai lukisan ternama Vincent van Gogh, The Starry Night. Goresan tebal dan kasar dibuat menggunakan kuas, spons berfungsi untuk menotolkan malam, sedangkan garis-garis halus dihasilkan lewat canting.

Bila lukisan asli yang dibuat pada 1889 itu didominasi warna biru, Ajanis membuatnya lebih ceria dengan nuansa jingga. Cahaya-cahaya bintang serta bagian berwarna krem dalam lukisan ala Ajanis dibuat dari malam yang belum dilorot, yakni menghilangkan malam dengan memasukkan batik ke air panas. (Lihat video Ini Tokoh Dunia yang Pernah Mengenakan Batik)

Nuansa jingga yang sama juga tercermin dalam lukisan Van Gogh lain, yakni potret petugas pos bernama Joseph Roulin.

Lukisan aslinya berlatar belakang hijau, sedangkan Ajanis menuangkan warna jingga dari kunyit. Dia juga mengombinasikan pewarna alami dengan pewarna kimia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Dalam membuat reproduksi potret Joseph Roulin, konseptor desain dan artwork itu lebih mengandalkan canting karena banyak lebih banyak arsiran garis-garis halus dalam potret tukang pos itu.

"Ini adalah pertama kalinya di dunia luisan mau pun batik," dia mengklaim.

Membuat batik dengan motif lukisan Van Gogh disebut mirip dengan batik Madura yang ekspresif atau Pekalongan yang berwarna-warni.

"Batik Madura garisnya lebih kasar, (batik Van Gogh) garisnya seenaknya saja, ekspresionis," kata pria yang menggagas konsep batik bermotif klub bola beberapa tahun silam.

Keunikan dalam mereproduksi lukisan dengan batik adalah hasilnya tak pernah bisa sama persis, beda dengan reproduksi menggunakan cat dan kanvas.

"Goresan canting tak bisa sama persis," ujar perancang motif batik orangutan yang hingga kini belum dieksekusi karena belum menemukan partner kerjasama.

Dua batik bermotif lukisan Van Gogh itu dipamerkan dalam "Gelar Batik Rakyat 2015" di Rumah Kopi Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah hingga 4 Oktober.

Selain lukisan Van Gogh, dia juga telah membuat versi batik dari lukisan seniman lain seperti Pablo Picasso, Michelangelo dan Rembrandt van Rijn sejak awal 2015.

ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya