Rp 13,5 Miliar untuk Layanan Kesehatan di Papua  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 7 Oktober 2015 13:15 WIB

Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 142/KJ, Prada D. Rames mengajar matematika di SD YPPK St FX Yanggandur, Distrik Sota, Merauke, Papua, 22 September 2015. Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini diperbantukan sebagai guru bantu karena kurangnya jumlah guru di wilayah tersebut. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah Provinsi Papua tahun ini menyiapkan dana otonomi khusus sekitar Rp 13,5 miliar untuk membiayai pelayanan kesehatan warganya. Dana juga digunakan untuk menyewa pesawat dari empat maskapai guna mengangkut pasien dari pedalaman ke fasilitas kesehatan rujukan.


"Untuk proses dan semua kegiatan pelayanan rujukan dan pembiayaan empat maskapai penerbangan, maka Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan dana kurang lebih Rp 13,5 miliar untuk tahun 2015," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua, dr.Silvanus Sumule, di Jayapura, Rabu, 7 Oktober 2015.

Ia menjelaskan, tahun 2015, Pemerintah Papua telah mengeluarkan peraturan gubernur tentang bantuan sosial kepada pasien yang membutuhkan perawatan rujukan. Bantuan diberikan untuk peserta program Kartu Papua Sehat (KPS).

Peraturan Gubernur itu memungkinkan terjalinnya kerja sama pemerintah dengan maskapai penerbangan keagamaan Associated Mission Aviation (AMA), Mission Aviation Fellowship (MAF), Yajazi, dan Heli Mission.

"Total dana yang dikeluarkan untuk membiayai empat maskapai penerbangan keagamaan itu sekitar Rp 3,5 miliar yang dipersiapkan tahun 2015," ujarnya.

Ia menjelaskan, melalui kerja sama itu, warga dapat memanfaatkan layanan penerbangan yang dibutuhkan untuk mendapatkan perawatan, baik di rumah sakit rujukan regional atau rumah sakit rujukan nasional di daerah lain.

"Kalau RSUD Dok II Jayapura juga tidak bisa menangani pasien, maka selanjutnya RSUD Dok II Jayapura akan merujuk ke tiga rumah sakit rujukan nasional lainnya, yakni RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSUP Dr Soetomo Surabaya, dan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta," ujarnya.

"Seluruh rangkaian kegiatan itu bertujuan untuk memperpendek rantai rujukan yang berpuluh-puluh tahun kita tidak bisa lakukan dengan baik. Orang asli Papua saya sangat yakin akan mendapatkan manfaat yang luar biasa dari pelayanan ini," katanya.

"Dengan adanya pelayanan itu, kita akan menurunkan angka kematian, baik itu angka kematian ibu, angka kematian bayi, maupun angka kematian balita," ujarnya.

Silvanus menambahkan, penyediaan layanan itu akan menjadi solusi untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang selama ini belum tertangani dengan baik karena hambatan geografis.




ANTARA

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya