TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi telur omega 3 mengandung DHA dan EPA karya pakar ayam IPB Prof Iman Rahayu Hidayati Soesanto berhasil dikomersialisasikan, menembus pasar Jabodetabek sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
"Kami sudah bekerja sama dengan salah satu distributor di Jakarta, dengan jumlah ayam sekitar 1.000 ekor, setiap minggunya kami memproduksi sekitar 4.200 butir telur," kata Prof Iman, di Bogor, Senin, 12 Oktober 2015.
Prof Iman mengatakan, telur Omega 3 mengandung 10 kali kali kandungan DHA dan EPA dibanding telur normal yang dihasilkan dari suplemen pakan ayam hasil penelitiannya berupa campuran bahan limbah perebusan ikan sarden yang mengandung omega 3,6 dan 9 dengan ampas tahu sebagai filler (pengisi).
"Suplemen pakan ayam mengandung omega-3 ini sudah dipatenkan dengan nomor ID P 0023652," katanya.
Ia mengatakan, telur omega 3 didagangkan dengan label DPremium. Selain dijual mentah, telur tersebut juga tersedia dalam bentuk sudah matang yakni telur pindang omega 3.
"Kami coba mengolah telur omega 3 ini, salah satunya telur pindang omega 3. Selain itu, kami juga mengolah dengan memanfaatkan telur pecah yang tidak bisa dipasarkan, untuk diolah menjadi cookies," katanya.
Dijelaskannya, suplemen pakan hasil karyanya diaplikasikan pada ayam petelur sehingga mengandung telur bergizi tinggi. Telur tersebut mengandung Super DHA, Omega 3 serta betakaroten yang sangat berguna untuk meningkatkan kecerdasan otak pada anak dan balita, serta menjaga kesehatan tubuh.
"Telur ini bagus untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak. Kandungan DHA-nya 2816 mg atau 10 kali lipat dari telur normal dan 404 mg EPA. Yang paling penting adalah kandungan kolesterolnya rendah," katanya.
DHA atau Docosahexaenoic Acid dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) merupakan asam lemak esensial yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. DHA dan EPA juga berfungsi sebagai antioksidan yang penting untuk mencegah stress dan menjaga kesegaran kulit.
Menurut Prof Iman, telur omega 3 memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki telur biasa yakni warna kuning lebih pekat karena mengandung B-caroteen (betakaroten) yang akan semakin menambah selera makan. Tidak hanya itu, kuning telur memiliki sepaut yang kuat dan tidak mudah pecah, sehingga omega 3 tersebut baik dalam kuning telur.
"Kuning telur omega 3 bisa diangkat dipisahkan dari putih telurnya. Jika diangkat tidak mudah pecah, itulah ciri khas telur omega 3, selain kandungannya yang mengandung EPA dan DHA esensial untuk perkembangan otak balita, dan mencegah resiko jantung koroner," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Iman, konyugasi protein telur dan asam lemak sebagai lipoprotein yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Merupakan produk terobosan dengan memanfaatkan teknologi sederhana, aman, murah dan mudah diaplikasikan dibandingkan suplemen dari bahan nabati.
"Telur omega 3 merupakan diversifikasi produk premium dan dimanfaatkan untuk difersifikasi produk makanan telur olahan," kata Iman.
Iman mengatakan, penanganan produk pangan harus segera dan hati-hati. Pihaknya juga sedang melakukan studi perilaku konsumen pada kalangan tertentu terhadap penerimaan produk dan olahannya.
Terkait pemasaran, Iman menambahkan, sudah satu tahun ini produk telur omega 3 IPB dipasarkan melalui kerja sama dengan salah satu distributor di Jakarta yang memasok telur ke sejumlah super market yang ada di wilayah Jabodetabek. Ia mengatakan, kerap melakukan pameran maupun kegiatan untuk mempromosikan patennya, hingga salah satu distributor berminat untuk memasarkan produk omega 3 tersebut.
"Produk ini cukup kompetitif di pasar, banyak produk omega 3 yang dihasilkan. Bedanya produk dari IPB memiliki logo resmi. Dengan membeli produk premium ini, kosumen memiliki hak untuk mengetahui kandungan apa yang dimiliki oleh produk tersebut dan diajurkan untuk meninjau peternakannya," katanya.
Suplemen pakan ayam mengandung omega 3 salah satu dari sekian banyak inovasi yang dihasilkan IPB yang dapat teraplikasi di masyarakat berupa telur omega 3 kaya DHA dan EPA.
ANTARA
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
23 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya