Bencana Asap, BMKG: Hotspot di Bangka Belitung Menurun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 15 Oktober 2015 23:00 WIB

Pekerja menyapu di kawasan Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Kerugian lebih dari Rp20 triliun ini akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik panas atau hotspot di Provinsi Bangka Belitung (Babel) menurun di bandingkan dengan periode yang sama sehari sebelumnya.

"Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pukul 07.00 WIB menunjukan tinggal dua titik panas di Provinsi Babel. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan pada kemarin, Rabu (14/10) yang terdeteksi ada 10 titik panas," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Nur Setiawan di Pangkalpinang, Kamis, 15 Oktober 2015.

Ia mengatakan, dua titik panas tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Selatan, yakni di Kecamatan Air Gegas yang terdeteksi satu titik dan di Kabupaten Bangka Tengah terpantau di Kecamatan Koba juga satu titik.

"Menurunnya jumlah titik panas ini di sebabkan berkurangnya aktivitas yang dapat menimbulkan titik api sebagai indikasi awal kebakaran," katanya.

Menurutnya, titik panas itu juga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau.

Ia mengatakan, meskipun jumlah titik panas saat ini mengalami penurunan diharapkan warga tetap mewaspadai kabut asap dan memakai masker sebagai persiapan karena kabut asap tidak hanya datang dari provinsi ini namun juga bisa datang dari provinsi lain.

"Tetap waspada dan jaga kesehatan. Dampak akibat kabut asap cukup buruk karena mengganggu jarak pandang, mengakibatkan mata perih dan juga berpotensi menimbulkan penyakit ISPA," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, untuk mengurangi polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat lainnya.

"Kami berharap peran serta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya