Begini Tren Fashion Bikers dari Masa ke Masa  

Reporter

Rabu, 21 Oktober 2015 04:54 WIB

Dengan jaket kulit, ikat pinggang dan tato, para bikers kembali kejalanan setelah mantan diktator Gaddafi digulingkan dalam revolusi berdarah. Dahulu geng motor dipandang sebagai pengaruh yang berbahaya dan dilarang di bawah Kolonel Gaddafi. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Jaket kulit dan sepatu boot adalah dua aksesori yang melekat dari diri para pecinta motor. Tapi, tahukah mengapa hal itu terjadi dan bagaimana tren fesyen pengendara motor dari masa ke masa? Ade Habibie, aktor sekaligus kolektor otomotif, mengatakan ada penampilan berbeda para pecinta motor dari masa ke masa.

Tahun 1910-1930-an
Pada 1900-1930-an, fesyen pengendara motor lebih sederhana. "Mereka bener-bener pakai apa yang mereka punya, memang karena kulturnya begitu. Dari dulu kalau mau naik apa pun, pakainya yang senyaman mungkin," kata Ade, Selasa, 20 Oktober 2015, di Jalan Wijaya. Menurutnya, di zaman ini, setiap pengendara motor harus bisa menjadi diri sendiri. Ia juga mengatakan, meski tak lama, bikers di zaman ini juga sempat memiliki ciri khas fesyen, yaitu memakai jersey polisi atau tentara militer.

Tahun 1940-1950-an
Aktor yang pernah bermain dalam film Mengejar Matahari ini mengatakan di pada 1940-1950-an, gaya para biker sudah mulai terlihat signifikan. "Perang dunia kedua selesai, mereka semua senang dan merayakan kebebasan dengan berbagai ekspresi, seperti pakai tato atau apa pun, termasuk motor," ucap pria berjenggot ini. Ciri-ciri motor dan gaya fesyen pada masa ini lebih didominasi oleh warna-warna ceria, seperti biru atau merah cerah. Tak hanya itu, film juga membawa pengaruh besar dalam dunia fesyen para biker saat itu, misalnya film-film aktor James Dean dan Marlon Brandon.

Tahun 1960-1970-an
Pada era ini, dunia fesyen para biker mulai terpengaruh oleh musik, khususnya glam rock dan oleh para kaum hippies. "Semuanya campur aduk, dunia motor dan fesyen jadi terpisah sejak saat itu," kata Ade. Pada era ini, Ade menjelaskan, siapa pun bisa berpenampilan layaknya anak motor tanpa harus memiliki motor. Tak hanya itu, bukan hanya para anak motor saja yang mengendarai motor. Di era ini, banyak musikus yang mulai menggunakan motor.

Tahun 1980-1990-an
Menurut Ade, pada era ini, sedikit agak galau. Berbagai macam unsur budaya baru bermunculan dan yang paling signifikan adalah teknologi. Jika pada 1980-an fesyen anak motor lebih berwarna, mulai era 1990-an, dunia fesyen dianggap sedikit aneh dan nyeleneh.

Tahun 2000 sampai sekarang
Mulai tahun 2000-an hingga saat ini, dunia fesyen anak motor seperti daur ulang. "Gaya kita udah enggak bisa dibilang original lagi," kata Ade. Menurutnya, anak motor saat ini lebih mencari tahu bagaimana gaya pemotor zaman dulu, lalu mengaplikasikannya. "Gua bisa bilang gini, 'I know my rules', kita cari tahu kita mau gaya seperti apa," ujar dia.

Meski demikian, Ade menekankan agar setiap anak motor setidaknya harus mengerti apa yang dipakainya. "Misal gua pakai MotoSport, Ducati, enggak mungkin kan gua pakai helm batok," kata Ade, "Jangan sampai lo pakai sesuatu yang jadi repot atau yang malah enggak jadi apa-apa buat lo, ngeberatin doang."




DINI TEJA


Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

2 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

8 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

14 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

22 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

27 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

32 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

43 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya