Perselingkuh Meningkat, Jumlah Pasien HIV Membengkak

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 1 Desember 2015 22:10 WIB

Puluhan mahasiswa menyalakan lilin membentuk simbol pita yang melambangkan perang terhadap virus HIV saat peringatan Hari AIDS Sedunia di Universitas Muhammadiyah Surabaya, 1 Desember 2015. Aksi ini sebagai bentuk untuk menghindari dan memerangi penyebaran virus HIV tanpa mendiskriminasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV terus meningkat dengan salah satu penyebab karena ketidaksetiaan pasangannya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2012, terdapat sekitar 6,7 juta pria yang membeli seks yang mengakibatkan 4,9 juta perempuan menikah dengan pria berisiko HIV tinggi.

"Di Indonesia seiring makin tinggi pertumbuhan ekonomi, semakin banyak jumlah mobile man with money (3M) yang menjadi high risk man. Laki-laki yang sering bepergian dengan memiliki daya beli yang tinggi sangat rentan terhadap seks aman dan mengkonsumsi narkoba dengan jarum suntik," kata Executive Director Indonesian Business Coalition on Aids (IBCA) Ramdani Sirait dalam peluncuran buku "Jangan Bawa Pulang HIV", di Jakarta, Senin, 1 Desember 2015.

Ramdani mengungkapkan jumlah kasus HIV di Indonesia hingga Desember 2014 mencapai 160.138, terus meningkat setiap tahun. Terdapat 9.000 ibu rumah tangga yang terkena HIV berdasarkan data tahun 2015. Sementara itu, ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi kedua yang menderita AIDS dengan jumlah 1.044 (data tahun 2014), setelah karyawan.

"Ibu rumah tangga merupakan profesi yang harusnya beresiko rendah tetapi karena punya pasangan yang beresiko tinggi sehingga banyak yang terkena HIV. Perempuan lebih beresiko tertular karena mereka menerima cairan (sperma) sehingga jika selama berhubungan ada luka maka bisa tertular pasangannya yang sudah positif HIV," jelas Ramdani. Ia menambahkan bahwa HIV sebenarnya bisa diatasi tetapi kasus tersebut semakin meluas karena ketidaktahuan masyarakat, ketidakpedulian dan ketidaksetiaan. "Ketidaksetiaan ini memprihatinkan karena ketika pendapatan meningkat, gaya hidup seseorang juga berubah," ujar Ramdani.

Pada kesempatan yang sama, Hartini (35 tahun) merupakan seorang ibu dengan HIV-Aids yang baru mengetahui bahwa dirinya terinfeksi setelah melahirkan anak ketiganya. "Anak laki-laki saya meninggal usia sembilan bulan karena positif HIV. Sebelumnya, saya tidak percaya anak saya terinfeksi karena dulu mikirnya HIV itu penyakit seks yang hanya menginfeksi pekerja seks dan pecandu narkoba sedangkan saya seorang ibu rumah tangga yang sangat percaya dengan suami saya (kini sudah cerai)," ungkap Hartini yang kini sudah menikah lagi dan aktif sebagai konselor Pencegahan Penularan Ibu dan Anak (PPIA).

"Saat anak divonis HIV positif, suami tidak mau tes karena menganggap virus ditularkan dari rumah sakit," tambah Hartini yang akhirnya mengetahui terkena HIV positif pada 2008 setelah sakit.


BISNIS

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

20 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya