Kementerian Kesehatan Investigasi Keberadaan Virus di Papua

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 3 Desember 2015 20:08 WIB

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan akan mencari tahu penyebab kematian puluhan balita di Papua yang dilaporkan oleh masyarakat setempat dengan menurunkan tim investigasi kesehatan ke daerah tersebut. "Apakah ada virus? Ini yang kami cari tahu," ujarnya ketika ditemui di sela pertemuan GHSA Steering Group di Yogyakarta, Kamis, 3 Desember 2015.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menurunkan tim gabungan namun tim tersebut mengalami hambatan sehingga data yang dikumpulkan tidak lengkap. Salah satunya adalah mengenai jumlah korban penyakit tersebut yang sebelumnya dilaporkan oleh tokoh masyarakat sebanyak 31 anak.

"Ternyata yang meninggal itu angka kumulatif. Jumlahnya sebenarnya belum dapat dipastikan. Selain anak-anak, ada juga yang dewasa. Gejalanya sama, demam, diare dan kejang-kejang," ujar Nila.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan M. Subuh yang ditemui di tempat yang sama menerangkan bahwa tim yang dikirimkan sebelumnya sempat mengambil sampel namun jarak tempuh yang jauh menyebabkan sampel tersebut rusak. "Spesimen yang dibawa ke Jakarta tidak layak, sudah lebih dari 48 jam," ujarnya.

Kementerian Kesehatan kembali mengirimkan tim untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan spesimen namun Subuh mengaku tim tersebut masih mengalami hambatan untuk mencapai lokasi.
"Tim ini juga bawa obat, makanan tambahan dan imunisasi. Tim logistik ini laporan kemarin enggak bisa mendatangi lokasi karena ada suara tembakan," ujarnya.

Tim tersebut akan melakukan penyelidikan di empat desa yang diduga menjadi tempat kematian anak-anak tersebut yakni di Desa Opmo, Desa Digilno, Desa Otolama dan desa Yerussalem di Distrik Mbuwa Kabupaten Nduga.

Subuh menegaskan bahwa laporan wabah yang menyebabkan kematian 31 anak itu tidak terbukti di lapangan.

"Belum pasti ini bisa dinyatakan wabah. Kita tidak bisa menduga-duga juga, tapi secara sekuens bisa kita kira-kira ini disebabkan virus. Di daerah ini sering ada kasus pneumonia yang disebabkan virus," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

3 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

9 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

24 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya