Kebijakan Plastik Berbayar Kurangi Sampah 50 Ton per Hari

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 13 Januari 2016 22:16 WIB

Anak migran tertidur berselimut plastik saat hujan turun di Trnovec, perbatasan antara Kroasia dan Slovenia, 19 Oktober 2015. Para migran mengeluhkan hujan, cuaca dingin dan tidak adanya makanan. REUTERS/Antonio Bronic

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Balikpapan memperkirakan kebijakan kantong plastik berbayar akan mengurangi jumlah sampah sebanyak 50 ton per hari atau sekitar 1.500 ton per bulan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan pemerintah kota Balikpapan telah meminta kepada sejumlah pusat perbelanjaan untuk melarang penggunaan kantong plastik. "Jauh sebelum aturan itu, kami sudah meminta pusat perbelanjaan di Balikpapan tidak menggunakan kantong plastik untuk berbelanja," ujarnya, Rabu, 13 Januari 2016.


Dia menyebut larangan penggunaan plastik untuk berbelanja akan mengurangi sampah plastik di kota Minyak ini. "Mungkin larangan kantong plastik jumlah sampah per orang tidak lagi 0,7 sehari tapi mungkin 0,6 bisa mengurangi banyak produk sampah," kata Suryanto.


Pihaknya berencana memanggil para pengusaha pertokoan dan pemilik pusat perbelanjaan untuk dapat mengganti penggunaan kantong plastik dengan tas organik. Tas organik dan anorganik ini nantinya dapat digunkana untuk berbelanja baik bahan makanan yang kering maupun yang basah.


"Apakah tidak sebaiknya membuat satu kali tas anorganik dan organik dibagikan kepada ibu-ibu yang belanja sehingga tidak lagi mereka tiap bulan mengeluarkan biaya untuk pembelian plastik diganti satu kali tas yang agak permanen. Yang organik tentunya harus kedap air untuk yang basah sehingga beli ikan tidak netes," tuturnya.


Setiap harinya, jumlah sampah di kota Balikpapan mencapai 470 ton sehingga dengan adanya pelarangan penggunaan kantong plastik ini akan mengurangi 50 ton menjadi 420 ton per hari. "Per harinya ada 470 ton, kalau bulanannya sekitar 14.100 ton. Dengan pelarangan penggunaan kantong plastik akan mengurangi per hari 50 ton sehingga nanti per bulan sampahnya 12.600 ton," ucap Suryanto.


BISNIS

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya