Perajin menyelesaikan pembuatan kue keranjang di industri rumahan di Yogyakarta, 19 Januari 2016. Industri kue keranjang rumahan yang berdiri sejak 50 tahun lalu itu memperbanyak produksi jelang datangya perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, kue keranjang yang dipasarkan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan DIY itu dipatok dengan harga Rp. 33.000 per kilogram. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 8 Februari 2016 menandai dimulainya Tahun Monyet Api. Berdasarkan kepercayaan Fengshui, Tahun Monyet Api merupakan tahun kesejahteraan bagi mereka yang mengoptimalkan energi dan bakatnya.
Pakar Fengshui Hariadi mengatakan Tahun Monyet Api menitikberatkan pada pengambilan keputusan yang terarah. Selain itu, Tahun Monyet Api harus disiasati dengan persiapan strategi jitu.
“Apabila salah strategi, bisnis akan tumbang. Saran saya, semua pelaku usaha di Tahun Monyet Api harus pintar membuat perencanaan secara terarah,” katanya, Jumat, 22 Januari 2016.
Menurut Hariadi, Tahun Monyet Api dipercaya membawa keberuntungan pada jenis pekerjaan tertentu. Adapun jenis pekerjaan yang dimaksud adalah yang memiliki unsur tanah dan api.
Pekerjaan dengan unsur tanah adalah pekerjaan-pekerjaan di bidang properti, infrastruktur, finansial, dan perbankan. Sedangkan pekerjaan dengan unsur api meliputi bengkel las, elektronik, dan otomotif.
Untuk sektor bisnis yang kurang hoki sepanjang Tahun Monyet Api adalah yang mengandung unsur kayu, yakni jasa les privat, bisnis perkayuan, desainer, public relation, periklanan, informasi media, jasa taksi, percetakan, dan fotografi.
Hariadi menyarankan, agar dapat bertahan di Tahun Monyet Api, mereka yang memiliki jenis pekerjaan atau industri dengan unsur kayu segera memasang strategi lebih jitu dan usaha ekstra.